close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ekspor domba dari Indonesia yang tiba di Brunei International Airport Cargo Center, Brunei Darussalam, pada Selasa (22/12). Foto KBRI Bandar Seri Begawan
icon caption
Ekspor domba dari Indonesia yang tiba di Brunei International Airport Cargo Center, Brunei Darussalam, pada Selasa (22/12). Foto KBRI Bandar Seri Begawan
Dunia
Selasa, 22 Desember 2020 16:27

Ekspor domba Indonesia tembus pasar Brunei Darussalam

Ternak tersebut dihimpun dari peternak kecil, UMKM pertanian anggota dari Koperasi Cita Berdikari.
swipe

Ekspor Indonesia ke Brunei Darussalam meraih pencapaian baru dengan tibanya 370 ekor domba hidup yang diangkut melalui pesawat udara dari Surabaya pada Sabtu (19/12).

Pengiriman perdana tersebut merupakan bagian dari 1.200 ekor domba yang dipesan oleh PDS, perusahaan pensuplai daging terbesar di Brunei Darussalam, untuk Desember 2020. Tambahan 1.200 ekor domba telah dipesan PDS untuk pengiriman Januari 2021.

Dubes RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko menyambut dan menyaksikan tibanya ekspor domba di Brunei International Airport Cargo Center.

"Membuktikan kualitas ternak Indonesia yang baik dan kompetitif, bahkan mampu menembus pasar Brunei Darussalam yang selama ini didominasi oleh domba asal Australia," tutur Dubes Sujatmiko seperti dikutip dari keterangan resmi KBRI Bandar Seri Begawan pada Selasa (22/12).

Ternak tersebut dihimpun dari peternak kecil, UMKM pertanian anggota dari Koperasi Cita Berdikari.

"Pengiriman ekspor ini tentunya mendukung pemberdayaan dan penguatan usaha mereka, terlebih di tengah lilitan krisis akibat Covid-19," sambungnya.

Pada sisi lain, tibanya domba dari Indonesia turut membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Brunei Darussalam akan daging segar.

"Selama masa pandemik Covid-19, Brunei Darussalam tidak dapat mengirimkan inspektur halal ke luar negeri sehingga mengurangi masuknya daging impor. Selama beberapa bulan terakhir terasa kelangkaan khususnya untuk daging domba di dalam negeri," kata dia. "Di sini produk kita berperan memanfaatkan peluang sekaligus turut meringankan persoalan yang dihadapi."

Pengiriman hewan hidup untuk ekspor menghadapi sejumlah tantangan. Namun, Dubes Sujatmiko menjelaskan, KBRI Bandar Seri Begawan terus mengawal prosesnya dari awal sampai akhir.

"Kami memonitor dan secara aktif berkonsultasi dengan pihak eksportir, importir, regulator di kedua negara, pelaku industri daging, hingga penyedia jasa transportasi, untuk bersama-sama mendorong kelancaran keseluruhan upaya," ungkapnya.

Pada 2019, Brunei Darussalam mengimpor 862 ton daging domba beku yang hampir seluruhnya didatangkan dari Australia. Di samping itu, diperlukan rata-rata 1.500 ekor domba potong untuk memenuhi kebutuhan daging segar.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan