Elizabeth Warren (70) mengakhiri kampanyenya untuk menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat setelah hasil Super Tuesday yang mengecewakan. Padahal, dia pernah menjadi kandidat calon terdepan.
"Saya ingin Anda mendengarnya langsung bahwa saya menghentikan kampanye untuk menjadi presiden. Saya tahu betapa sulitnya Anda semua telah bekerja. Saya tahu bagaimana Anda telah mengacaukan hidup Anda untuk menjadi bagian dari (kampanye) ini ... Jauh dari lubuk hari saya, terima kasih, atas semua yang telah Anda berikan pada kampanye ini," kata Warren di luar kediamannya di Cambridge, Massachusetts, pada Kamis (5/3) pagi waktu setempat.
Warren menyatakan bahwa dia perlu waktu untuk memutuskan kandidat lain yang akan didukungnya.
Pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pilpres AS 2020 saat ini dipandang sebagai arena pertarungan mantan wakil presiden Joe Biden (77) versus senator asal Vermont Bernie Sanders (78).
Dalam Super Tuesday, Warren gagal meraih kemenangan di 14 negara bagian yang melangsungkan pemilihan pendahuluan secara bersamaan. Bahkan di Massachusetts, negara bagian asalnya, dia hanya mampu meraih peringkat ketiga.
Dengan mundurnya Warren, maka tersisa tiga kandidat yang masih bertarung untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, Biden, Sanders, dan Tulsi Gabbard (38). Tidak jelas apa yang membuat Gabbard bertahan, mengingat dalam survei nasional baru-baru ini, dukungan terhadap dirinya bahkan belum mencapai 1%.
Sebelumnya, Pete Buttigieg, Amy Klobuchar, dan Michael Bloomberg juga mengumumkan mundur dari perlombaan menjadi calon presiden Partai Demokrat. Tidak lama setelah itu, ketiganya mengumumkan dukungan terhadap Biden. (BBC, The Guardian, dan CBS News)