close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Instagram/@rterdogan
icon caption
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Instagram/@rterdogan
Dunia
Rabu, 01 Februari 2023 20:57

Erdogan: Swedia tidak dapat bergabung dengan NATO

Semua anggota NATO kecuali Turki dan Hongaria telah meratifikasi aksesi mereka, tetapi diperlukan kebulatan suara.
swipe

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (1/2), menegaskan kembali sikap Turki yang tidak akan mengizinkan Swedia bergabung dengan aliansi militer NATO, selama mengizinkan protes yang menodai kitab suci Islam.

Turki, yang menunda menyetujui keanggotaan Swedia dan Finlandia dalam aliansi militer Barat, dibuat marah oleh serangkaian demonstrasi di Stockholm. Di mana para aktivis membakar Al-Qur'an di luar Kedutaan Besar Turki dan menggantung patung Erdogan. Hal ini telah menunda pertemuan penting di Brussel tanpa batas waktu, yang akan dipergunakan untuk membahas masuknya kedua negara Nordik itu ke dalam NATO.

“Swedia, jangan repot-repot! Selama Anda membiarkan kitab suci saya, Al-Qur'an, dibakar dan dirobek, dan Anda melakukannya bersama dengan pasukan keamanan Anda, kami tidak akan mengatakan 'ya' untuk masuknya Anda ke NATO," kata Erdogan dalam pidatonya.

Pada Selasa (1/2), Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengecam para aktivis yang melakukan demonstrasi dan dianggap sebagai "orang bodoh yang berguna" bagi kekuatan asing, yang ingin merugikan negara Skandinavia itu, dalam usahanya bergabung dengan NATO.

“Kami telah melihat bagaimana aktor asing, bahkan aktor negara, menggunakan manifestasi ini untuk mengobarkan situasi dengan cara yang secara langsung membahayakan keamanan Swedia,” kata Kristersson kepada wartawan di Stockholm, tanpa menyebut nama negara mana pun.

Swedia dan Finlandia, merupakan negara bertetangga yang sedang berupaya meninggalkan puluhan tahun non-blok dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina. Semua anggota NATO kecuali Turki dan Hongaria telah meratifikasi aksesi mereka, tetapi diperlukan kebulatan suara.

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara memiliki lebih sedikit masalah dengan Finlandia menjadi anggota NATO dibandingkan dengan tetangganya Swedia. Tetapi dia menekankan, akan menyerahkan kepada aliansi militer untuk memutuskan apakah akan menerima satu negara saja atau duo Nordik bersama-sama.

"Jika NATO memutuskan untuk menangani proses keanggotaan tetangga Nordik secara terpisah,(Turki) akan mempertimbangkan kembali (meratifikasi) keanggotaan Finlandia secara terpisah dan itu lebih baik,” kata Cavusoglu selama konferensi pers bersama dengan rekannya dari Estonia di Tallinn. Dia tidak memberikan jangka waktu.

Erdogan juga mengulangi bahwa pandangan Turki tentang keanggotaan Finlandia adalah “positif”.

“Tetapi itu tidak positif tentang Swedia, itu harus diketahui,” kata Erdogan

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan