Filipina tengah kebanjiran buah mangga. Menteri Pertanian Emmanuel Piñol mengatakan bahwa petani mangga telah melaporkan panen mereka menghadapi lonjakan yang tidak biasa dan mereka mengaitkannya dengan fenomena El Nino.
Menurut Piñol, di Luzon yang merupakan pulau terbesar di Filipina saja terdapat surplus sekitar 2 juta kg mangga. Kelebihan pasokan ini menyebabkan harga turun dari 58 peso menjadi 25 peso per kilogram.
Piñol menekankan pentingnya menangani isu ini sebelum mangga membusuk, membuat harganya kian merosok dan melukai petani.
"Kita perlu melakukan sesuatu terkait isu ini dalam dua minggu ke depan," tutur Piñol.
Dalam upaya untuk memastikan mangga tidak membusuk, Kementerian Pertanian meluncurkan kampanye pemasaran yang dinamakan "Metro Mango". Kios-kios yang menjual mangga akan dibuka di sekitar ibu kota sepanjang Juni.
Untuk menarik minat pembeli, mangga segar akan dijual 25 hingga 50 peso per kilogram. Pembeli akan mendapatkan harga rendah hanya jika mereka membeli dalam jumlah besar.
Kementerian yang sama juga meluncurkan kelas memasak untuk mengajar orang cara memasak dengan bahan baku mangga. Festival mangga juga akan digelar pada pertengahan Juni sebagai bagian dari upaya untuk membangkitkan permintaan akan buah yang memiliki nama ilmiah mangifera indica itu.
Beberapa petani di Luzon memilih membagikan mangga secara cuma-cuma, menggantung tas berisi buah itu di luar gerbang pertanian mereka.
Minat pihak asing terhadap mangga murah membantu meringankan beban. Pengimpor buah Jepang telah berjanji untuk membeli 100 kg mangga. Piñol mengatakan mereka juga berharap untuk meningkatkan impor mangga setiap hari ke Hong Kong dan Dubai.