close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Umat Kristen berdoa bagi korban penembakan masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Minggu (17/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su
icon caption
Umat Kristen berdoa bagi korban penembakan masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Minggu (17/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su
Dunia
Senin, 18 Maret 2019 08:54

Gedung Putih tolak kaitan penembak di Selandia Baru dengan Trump

Lima puluh orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat penembakan yang dilakukan oleh Brenton Tarrant di dua masjid di Selandia Baru.
swipe

Gedung Putih pada Minggu (17/3) menepis upaya untuk mengaitkan Donald Trump dengan pelaku penembakan di dua masjid di Selandia Baru yang membunuh 50 orang. Mereka menyatakan aksi tersebut dilakukan oleh seorang individu yang tidak dapat ditimpakan pada seorang politikus.

"Presiden bukan seorang penganut supremasi kulit putih. Saya tidak tahu sudah berapa kali kami katakan itu," kata Mick Mulvaney, penjabat kepala staf Gedung Putih, kepada Fox News.

Trump sendiri pada Jumat (15/3) telah mengutuk penembakan tersebut dan Gedung Putih mencapnya sebagai "tindakan kebencian yang ganas."

Ketika ditanya oleh seorang wartawan pada Jumat apakah menurutnya nasionalisme ras kulit putih sebagai ancaman meningkat di seluruh dunia, Trump mengatakan, "Saya sungguh tidak tahu. Saya pikir hanya sekelompok kecil orang."

Manifesto pelaku penembakan di dua masjid di Selandia Baru memuji Trump tersebut sebagai simbol identitas kulit putih yang baru. Pengaitan itu menimbulkan kritik bahwa Trump tidak cukup kuat mengutuk ujaran kebencian dan menggerakkan sentimen anti-muslim.

"Saya kira tidak adil menyebut orang ini sebagai pendukung Donald Trump," kata Mulvaney. "Ini adalah individu yang terganggu, orang jahat."

Trump mendapat kecaman kuat selama beberapa hari setelah pawai mematikan yang diadakan kelompok kulit putih di Charlottesville, Virginia, pada 2017. Trump memang mengutuk sangat keras aksi yang disebutnya menghasut kebencian, kefanatikan, dan kekerasan dalam berbagai sisi, tetapi dia sama sekali tidak mengecam soal rasisme, paham supremasi kulit putih atau Ku Klux Klan yang kental menyelimuti aksi itu.

Pelaku yang diidentifikasi sebagai Brenton Harrison Tarrant (28) melepas tembakan ke arah orang yang sedang salat Jumat di Masjid Al Noor dan Masdjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru.

Tarrant akan tetap ditahan sampai 5 April, demikian putusan satu pengadilan Selandia Baru pada Sabtu (16/3). (Ant)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan