close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang anak laki-laki dibawa ke ambulans setelah terluka dalam gempa terbaru di Hatay, Turki, Senin, 20 Februari 2023.Ugur Yildirim/DIA via AP
icon caption
Seorang anak laki-laki dibawa ke ambulans setelah terluka dalam gempa terbaru di Hatay, Turki, Senin, 20 Februari 2023.Ugur Yildirim/DIA via AP
Dunia
Selasa, 21 Februari 2023 06:32

Gempa baru melanda Turki dan Suriah: 3 tewas, ratusan terluka

Gempa pada Senin berpusat di Kota Defne, di Provinsi Hatay Turki, salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa berkekuatan M7,8 lalu.
swipe

Gempa bumi baru berkekuatan M6,4 pada Senin (21/2), menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 200 orang di beberapa bagian Turki yang dihancurkan dua minggu lalu oleh gempa besar yang menewaskan puluhan ribu orang. Gempa ini juga menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh, menjebak beberapa orang, sementara puluhan korban luka juga tercatat di negara tetangga Suriah.

Gempa pada Senin berpusat di kota Defne, di Provinsi Hatay Turki, salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa berkekuatan M7,8 pada 6 Februari. Gempa itu dirasakan di Suriah, Yordania, Siprus, Israel dan Mesir. GEmpa ini juga dan diikuti gempa kedua bermagnitudo 5,8.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, tiga orang tewas dan 213 luka-luka. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga bangunan yang runtuh di mana enam orang diyakini terjebak.

Di Hatay, polisi menyelamatkan satu orang yang terperangkap di dalam gedung berlantai tiga dan berusaha menjangkau tiga orang lainnya di dalamnya. Menurut lapora televisi HaberTurk, mereka yang terjebak termasuk orang yang membantu memindahkan furnitur dan barang-barang lainnya dari bangunan yang rusak akibat gempa besar sebelumnya.

Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan bahwa enam orang terluka di Aleppo akibat puing-puing yang berjatuhan. White Helmets, organisasi pertahanan sipil Suriah barat laut, melaporkan, lebih dari 130 orang cedera, kebanyakan tidak mengancam jiwa. Sementara sejumlah bangunan di daerah yang sudah rusak akibat gempa sebelumnya, runtuh.

Untuk diketahui, gempa 6 Februari, menewaskan hampir 45.000 orang di kedua negara-sebagian besar di Turki, di mana lebih dari satu setengah juta orang berada di tempat penampungan sementara. Pihak berwenang Turki telah mencatat lebih dari 6.000 gempa susulan sejak itu.

Wartawan HaberTurk yang melaporkan dari Hatay mengatakan, mereka sangat terguncang oleh gempa pada Senin dan berpegangan satu sama lain agar tidak teratuh.

Di kota Adana, Turki, saksi mata Alejandro Malaver mengatakan, orang-orang meninggalkan rumah menuju jalanan, membawa selimut ke dalam mobil mereka. Malaver mengatakan, semua orang sangat ketakutan dan “tidak ada yang mau kembali ke rumah mereka.”

Mehmet Salhaoglullari, dari sebuah desa dekat Samandag, mengatakan, dia sedang makan di sebuah restoran ketika bangunan mulai berguncang.

"Kami semua ke luar dan terus merasakan goyangannya," katanya.

Di kota Idlib, Suriah, penduduk yang ketakutan bersiap untuk tidur di taman dan tempat umum lainnya, sementara saluran bahan bakar di pompa bensin dipenuhi warga yang berusaha untuk pergi sejauh mungkin dari bangunan yang mungkin runtuh.

Perhimpunan Medis Amerika Suriah, yang menjalankan rumah sakit di Suriah utara, mengatakan, telah merawat sejumlah pasien-termasuk seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun-yang menderita serangan jantung akibat ketakutan setelah gempa baru.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Hatay pada Senin pagi, dan mengatakan pemerintahnya akan mulai membangun hampir 200.000 rumah baru di wilayah yang dilanda gempa paling cepat bulan depan.

Erdogan mengatakan, bangunan baru tidak akan lebih tinggi dari tiga atau empat lantai, dibangun di atas tanah yang lebih kokoh dan dengan standar yang lebih tinggi dan dalam konsultasi dengan "profesor geofisika, geoteknik, geologi dan seismologi" dan pakar lainnya.

Pemimpin Turki itu mengatakan, monumen budaya yang hancur akan dibangun kembali sesuai dengan “tekstur sejarah dan budaya” sebelumnya.

Erdogan mengatakan, sekitar 1,6 juta orang saat ini ditempatkan di tempat penampungan sementara.

Badan penanggulangan bencana Turki AFAD pada Senin, menaikkan jumlah kematian yang dikonfirmasi dari gempa 6 Februari di Turki menjadi 41.156. Yang artinya, meningkatkan jumlah kematian keseluruhan di Turki dan Suriah menjadi 44.844.

Operasi pencarian dan penyelamatan korban selamat telah dihentikan di sebagian besar zona gempa, tetapi kepala AFAD Yunus Sezer mengatakan, tim pencari melanjutkan upaya mereka dilebih dari selusin bangunan yang runtuh-kebanyakan di Provinsi Hatay.

Tidak ada tanda-tanda siapa pun yang hidup di bawah reruntuhan sejak tiga anggota satu keluarga-seorang ibu, ayah dan anak laki-laki berusia 12 tahun-dikeluarkan dari bangunan yang runtuh di Hatay pada Sabtu, di mana anak laki-laki itu kemudian meninggal.

Pihak berwenang mengatakan, lebih dari 110.000 bangunan di 11 provinsi Turki yang dilanda gempa hancur atau rusak parah akibat gempa 6 Februari, sehingga harus dirobohkan.

Badan kesehatan Uni Eropa pada Senin memperingatkan risiko wabah penyakit dalam beberapa minggu mendatang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengatakan bahwa “penyakit yang ditularkan melalui makanan dan air, infeksi pernapasan, dan infeksi yang dapat dicegah dengan vaksin merupakan risiko di periode mendatang, dengan potensi untuk menyebabkan wabah, terutama karena para penyintas pindah ke tempat penampungan sementara.”

“Lonjakan kasus kolera di daerah yang terkena dampak adalah kemungkinan yang signifikan dalam beberapa minggu mendatang,” katanya, mencatat bahwa pihak berwenang di barat laut Suriah telah melaporkan ribuan kasus penyakit sejak September lalu dan kampanye vaksinasi yang direncanakan ditunda karena wabah tersebut. gempa.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan