Greta Thunberg (17), aktivis lingkungan asal Swedia yang sempat diejek Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam sebuah twit, menunggu tepat 11 bulan sebelum memberikan balasan yang sempurna.
Desember 2019, Trump mengolok-olok Thunberg dengan mengatakan, remaja itu memiliki masalah terkait amarah dan menyuruhnya untuk bersantai dengan teman-teman sebayanya.
"Tenang Greta, tenang," twitnya pada saat itu.
Pada Kamis (4/11) sore, Trump mengamuk di Twitter dan mengeluarkan klaim tak berdasar tentang kecurangan dalam Pilpres AS. Thunberg mengambil kesempatan itu untuk membalas.
"Donald harus mengatasi masalah terkait amarahnya lalu nonton film yang bagus bersama seorang teman! Tenang Donald, tenang!" twit Thunberg.
Dua jam setelahnya, twit Thunberg memperoleh lebih dari 452.000 likes, dua kali lipat dari twit asli Trump.
Respons Thunberg seakan menjadi balasan terhadap Trump, di mana sang presiden berkata hal sama persis kepada Thunberg pada tahun lalu.
Sementara itu, AS secara resmi keluar dari Perjanjian Paris, Rabu (4/11). Di sisi lain, pesaing Trump, Joe Biden, berjanji akan bergabung kembali dalam perjanjian iklim tersebut jika terpilih menjadi presiden.
Trump melewatkan KTT PBB terkait iklim di New York, September 2019, di mana Thunberg mengecam pemimpin dunia yang telah mengecewakan anak muda.
"Kalian telah mencuri mimpi dan masa kecil saya dengan omong kosong," kata Thunberg saat itu. "Generasi muda memperhatikan kalian. Jika kalian memilih untuk mengecawakan kami, kami tidak akan pernah memaafkannya. Kami tidak akan membiarkan kalian lolos begitu saja." (The Guardian)