close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Grab Indonesia. Foto:  Grab Indonesia
icon caption
Ilustrasi Grab Indonesia. Foto: Grab Indonesia
Dunia
Rabu, 21 Juni 2023 21:45

Grab pangkas 1.000 tenaga kerja

Grab lebih lambat mengambil keputusan dibandingkan perusahaan teknologi lain di kawasan ini dalam memangkas pekerja.
swipe

Perusahaan transportasi online Singapura, Grab Holdings, mengatakan, telah memangkas lebih dari 1.000 pekerjaan atau 11% tenaga kerjanya, untuk memangkas biaya dan menjaga agar perusahaan tetap kompetitif. Hal itu merupakan putaran pemutusan hubungan kerja perusahaan terbesar sejak pandemi.

CEO Grab Anthony Tan mengatakan dalam sebuah surat yang dikirim kepada karyawan Selasa (20/6) malam, bahwa pemutusan hubungan kerja bukanlah "jalan pintas menuju profitabilitas" tetapi bagian dari restrukturisasi mendasar dari model operasi dan biayanya.

“Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk mengatur ulang diri kita secara strategis, sehingga kita dapat bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan menyeimbangkan kembali sumber daya kita di seluruh portofolio kita sejalan dengan strategi jangka panjang kita,” kata Tan. Dia menggambarkan restrukturisasi sebagai hal “menyakitkan tetapi langkah yang diperlukan” untuk jangka panjang.

Saham Grab di NASDAQ naik lebih dari 5% dalam perdagangan premarket, tetapi turun hampir 1,5% pada tengah hari.

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini memulai sebagai layanan pemesanan taksi di Malaysia pada 2012, sebelum kemudian berkembang menjadi layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan layanan keuangan di delapan negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Pada 2018, Grab mengakuisisi Uber di Asia Tenggara setelah bertahun-tahun perang harga untuk mengukir pangsa pasar.

Grab lebih lambat mengambil keputusan dibandingkan perusahaan teknologi lain di kawasan ini dalam memangkas pekerja. Perusahaan pada September lalu, sempat mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk PHK besar-besaran.

Tahun lalu, perusahaan game dan ritel online yang berbasis di Singapura Sea Ltd., memecat 7.000 pekerja atau sekitar 10% dari tenaga kerjanya. Saingan Grab, perusahaan ride-hailing Indonesia GoTo, telah memangkas 12% tenaga kerjanya tahun lalu dan memangkas 600 pekerjaan lagi di Maret.

Meskipun Grab melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 130% menjadi US$525 juta untuk kuartal yang berakhir Maret, Grab juga mengalami kerugian sebesar US$250 juta dari waktu yang sama tahun lalu.

Grab berpotensi bergulat dengan pertumbuhan yang melambat, di tengah tingkat inflasi dan biaya hidup yang lebih tinggi, serta persaingan ketat dari pesaing seperti GoTo. Nilai barang dagangannya – yang menghitung total nilai dolar dari transaksi oleh pengguna Grab – naik hanya 3% untuk kuartal tersebut. Sementara, pengeluaran per pengguna turun 4% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Pada Februari, Grab mengedepankan tujuan profitabilitasnya, mengharapkan untuk mencapai titik impas pada kuartal terakhir 2023. Sebelumnya perusahaan mengharapkan akan menguntungkan pada paruh kedua 2024.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan