close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Dunia
Minggu, 18 Juli 2021 12:34

Greenland larang semua eksplorasi minyak

Pemerintah sosialis di pulau itu, yang menjabat sejak April, telah menjadikan masalah iklim sebagai pusat program legislatifnya.
swipe

Greenland membatalkan semua rencana untuk eksplorasi minyak di masa depan dengan alasan lingkungan, serta mengatakan harga ekstraksi yang terlalu tinggi.

Pemerintah sosialis di pulau itu, yang menjabat sejak April, telah menjadikan masalah iklim sebagai pusat program legislatifnya. Keputusan untuk membatalkan eksplorasi yang direncanakan ini adalah kemenangan bagi kelompok lingkungan. Hal itu sekaligus memotong investasi potensial yang dapat membantu upaya untuk mendapatkan kemandirian ekonomi dari Denmark.

Selain itu, Pemerintah Greenland telah memutuskan untuk berhenti mengeluarkan izin baru untuk eksplorasi minyak dan gas. Langkah ini diambil demi alam, perikanan, industri pariwisata, dan untuk memfokuskan bisnis pada potensi yang berkelanjutan.

Sepuluh tahun yang lalu, Greenland telah menjadi hotspot bagi para pengebor karena lonjakan harga komoditas tidak hanya menarik para penjelajah minyak tetapi juga penambang berlian, besi, tanah jarang, dan logam lainnya. Tetapi, kecelakaan minyak mentah membuat ekstraksi lepas pantai tidak ekonomis, di mana pengeboran akan terhambat oleh gunung es besar yang mengambang, serta larangan resmi sekarang mengakhiri impian akan kekayaan energi.

Keputusan untuk meninggalkan eksplorasi minyak, datang di tengah tanda-tanda pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan bagi penduduk Greenland. Permukaan laut rata-rata telah meningkat sekitar 9 inci sejak 1880, dan sekitar seperempat dari peningkatan itu berasal dari pencairan es di lapisan es Greenland dan Antartika, bersama dengan gletser berbasis darat di tempat lain. Demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature pada Mei.

Menurut sebuah studi baru-baru ini dari Geological Survey of Denmark and Greenland menyebutkan, Pantai Barat Greenland diperkirakan mengandung sekitar 18 miliar barel minyak. Sementara sebelumnya survei Geologi AS memperkirakan ada dua kali lipat volume minyak mentah dan gas alam di Timur.

Pulau ini tidak melarang semua eksplorasi mineral. Awal bulan ini, penambang Kanada AEX Gold Inc, mengajukan izin lain untuk mengeksplorasi tembaga dan emas di selatan. Sayangnya bahan bakar fosil sudah habis.

Pemerintah Greenland percaya bahwa harga ekstraksi minyak terlalu tinggi. Hal ini didasarkan pada perhitungan ekonomi, tetapi pertimbangan dampak terhadap iklim dan lingkungan juga memainkan peran sentral dalam keputusan tersebut.

Sejumlah negara Eropa lainnya juga telah membatalkan rencana eksplorasi minyak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Denmark sendiri, Prancis, Spanyol, dan Irlandia.

img
Eqqi Syahputra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan