Guru Amerika yang ditahan di Libya selama lebih dari enam minggu telah kembali ke Amerika Serikat, setelah Menteri Luar Negeri Libya secara pribadi, turun tangan untuk mempercepat proses kepulangannya.
Fernando Espinoza (29) mendarat Senin (27/12), di Bandara Internasional JFK New York. Eksekutif dari Richardson Center nirlaba lah yang membantu proses negosiasi kepulangannya.
"Saya jelas membuat beberapa kesalahan, tetapi banyak pihak lain juga melakukan beberapa kesalahan." kata Fernando Espinoza kepada CNN dari mobil dalam perjalanan ke hotelnya.
Kedatangan Espinoza di tanah AS mengakhiri penderitaan berminggu-minggu bagi ibunya, yang mengatakan bahwa dia hanya diberi sedikit informasi tentang di mana, dan mengapa putranya ditahan, atau kapan dia akan dibebaskan.
"Saya hanya merasa senang dan bersyukur dia kembali dan ini tidak berlangsung lama," kata Sara Espinoza.
Wakil Menteri Luar Negeri Libya Murad Hamaima menolak anggapan bahwa Espinoza telah menghilang dan mengatakan, para pejabat telah merencanakan untuk mendeportasinya lebih cepat tetapi tidak bisa karena protokol Covid.
Espinoza mengatakan kepada pejabat Libya bahwa dia tidak divaksinasi Covid-19, jadi mereka memberinya dosis pertama dan menunggu untuk memberinya dosis kedua, kata Hamaima.
Menteri Luar Negeri Libya turut campur tangan dalam kasus untuk menjaga hubungan kuat Libya-Amerika, menurut pernyataan pemerintah Libya.
Mantan awak kapal selam Angkatan Laut AS itu, kembali ke Amerika Serikat pada Senin (27/12), melalui Kairo setelah menunjukkan bukti tes PCR negatif, sesuai dengan aturan masuk Covid-19 untuk negara-negara tersebut.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, para pejabat menyambut baik laporan pembebasan Espinoza, tetapi karena pertimbangan privasi, para pejabat tidak akan membahas secara spesifik saat ini.