Kebakaran besar melanda gedung enam lantai di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Kamis malam (29/2). Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 43 orang dan melukai puluhan lainnya.
Menurut pemadam kebakaran, kebaran itu berasal dari api di sebuah restoran dan dengan cepat menyebar ke lantai lain.
Setidaknya 43 orang tewas dan 22 lainnya dirawat di rumah sakit karena luka bakar, kata Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen kepada wartawan setelah mengunjungi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka.
Ke-22 orang yang dirawat dengan luka bakar parah berada dalam kondisi kritis, tambah Sen.
Belum jelas penyebab kobaran api, yang dapat dikendalikan setelah dua jam upaya keras oleh 13 unit pemadam kebakaran, kata pejabat pemadam kebakaran.
Mohammad Altaf, yang selamat, berbicara kepada wartawan, menceritakan bagaimana dia berhasil lolos dari kobaran api melalui jendela yang pecah. Dua rekan kerjanya tewas, katanya.
“Ketika api mulai menyala di bagian depan dan memecahkan kaca, kasir dan petugas kami menyuruh semua orang keluar. Namun keduanya meninggal kemudian. Saya pergi ke dapur, memecahkan jendela dan melompat untuk menyelamatkan diri,” kata Altaf.
Petugas pemadam kebakaran menggunakan derek untuk menyelamatkan orang-orang dari gedung yang hangus, kata pejabat pemadam kebakaran.
Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Brigjen Main Uddin, mengatakan api bisa saja berasal dari kebocoran gas atau kompor.
“Itu adalah bangunan berbahaya dengan tabung gas di setiap lantai, bahkan di tangga,” katanya kepada wartawan.
Pengawasan ketat terhadap Bangladesh dan pengecer pakaian internasional besar yang memproduksi di negara tersebut telah membantu mencegah bencana lebih lanjut di sektor garmen sejak kebakaran pada tahun 2012 dan runtuhnya bangunan pada tahun 2013 yang menewaskan lebih dari 1.200 pekerja.
Namun di industri lain, yang sebagian besar melayani perekonomian domestik Bangladesh yang sedang berkembang dan tidak memberikan perhatian yang sama terhadap keselamatan, ratusan orang tewas dalam kebakaran dalam beberapa tahun terakhir.
Kebakaran sering terjadi di Dhaka yang berpenduduk padat, yang mengalami lonjakan pembangunan gedung-gedung baru, yang seringkali dibangun tanpa langkah-langkah keamanan yang tepat. Kebakaran dan ledakan terjadi karena tabung gas yang rusak, AC, dan kabel listrik yang buruk.