Alpukat menjadi isu krusial di tengah ancaman Donald Trump pada Selasa (2/4) untuk menutup perbatasan selatan dengan Meksiko.
Khawatir bahwa penutupan perbatasan akan mencegah Meksiko mengirimkan 80% alpukat yang dikonsumsi Amerika Serikat, pengolah dan pedagang grosir sudah mulai menimbun buah yang lazim digunakan dalam guacamole atau roti bakar tersebut.
Akibatnya, harga alpukat melonjak hampir 50%.
"AS mengimpor hampir US$2,1 miliar alpukat dari Meksiko pada 2018 atau lebih dari 900.000 ton," kata Stefan Oliva, seorang analis penelitian di Gro Intelligence, yang mengumpulkan dan menganalisis data pertanian.
Menurut data Gro Intelligence, jumlah itu kira-kira 10 kali nilai alpukat yang dibeli dari seluruh dunia dan lebih dari 10 kali lipat dari yang dihasilkan AS saat ini.
Trump telah mengambil langkah mundur dari ancamannya untuk menutup perbatasan demi memerangi imigrasi ilegal, menyusul meningkatnya tekanan dari perusahaan-perusahaan yang khawatir bahwa penutupan akan menyebabkan kekacauan pada rantai pasokan.
Alejandro Saldana, kepala ekonom di Ve Por Más, sebuah bank Meksiko yang spesialis dalam peminjaman ke sektor pertanian, mengatakan bahwa penutupan perbatasan dapat berdampak pada produk lainnya.
"Kita bisa melihat dampak nyata pada integrasi industri antara Meksiko dan AS," kata Saldana. "Mungkin akan ada gangguan dalam manufaktur, terutama karena banyak barang melintasi perbatasan."