Seorang eksekutif Huawei yang ditangkap di Polandia atas tuduhan memata-matai untuk China telah dipecat oleh perusahaannya.
Pada Jumat (11/1), layanan kontra intelijen Polandia telah mengonfirmasi penangkapan seorang warga negara China. Media setempat mengidentifikasinya sebagai direktur penjualan Huawei di negara itu.
Kedutaan Besar China untuk Polandia mengidentifikasi sosok tersebut sebagai Weijing Wang. Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/1), Huawei mengatakan bahwa Weijing dipecat karena merusak nama perusahaan.
Huawei adalah raksasa telekomunikasi China yang dicap oleh pejabat pemerintah Amerika Serikat sebagai risiko keamanan nasional.
Sejumlah negara lain juga memiliki kekhawatiran serupa. Dan Huawei telah dilarang untuk memasok peralatan 5G ke Australia dan Selandia Baru.
Stanislaw Zaryn, juru bicara kontra intelijen Polandia menuturkan, warga China ditangkap bersama dengan seseorang yang berkebangsaan Polandia.
Menurut pernyataan yang sama, kediaman para tersangka digeledah pada Selasa (8/1). Pengadilan telah memerintahkan pasangan itu ditahan selama tiga bulan. Keduanya menghadapi ancaman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Stasiun TV pemerintah, TVP, melaporkan bahwa keduanya mengaku tidak bersalah.
Sementara itu, Huawei dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa tuduhan yang diarahkan kepada Weijing tidak ada kaitannya dengan perusahaan.
"Huawei mematuhi seluruh undang-undang dan peraturan di negara tempat kami beroperasi, dan kami mengharuskan setiap karyawan untuk melakukan hal serupa," sebut manajemen Huawei.
Juru bicara Kedutaan Besar China untuk Polandia menyatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan insiden ini. Lebih lanjut yang bersangkutan menerangkan, Polandia telah diminta untuk mengatur kunjungan konsuler dan melindungi hak serta kepentingan, keamanan, dan perlakuan yang layak bagi warga China terkait.
Penangkapan Meng Wanzhou
Sebelumnya, Huawei telah menarik perhatian lebih besar setelah pada bulan lalu direktur keuangan global mereka, Sabrina Meng Wanzhou, ditangkap di Vancouver, Kanada, atas permintaan AS.
Meng Wanzhou yang juga merupakan putri pendiri Huawei telah dibebaskan dengan jaminan, namun dia menghadapi tuntutan ekstradisi ke AS. Oleh otoritas AS, perempuan itu dituduh membantu perusahaan menghindari sanksi terhadap Iran.
Penangkapan Meng Wanzhou terjadi di tengah negosiasi perang dagang AS-China. Di lain sisi, peristiwa ini memicu reaksi nasionalis terhadap produk-produk AS.
Para ahli memperingatkan bisnis AS di China dapat menjadi objek pembalasan jika Meng Wanzhou diekstradisi ke Negeri Paman Sam.