close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi pixabay.com
icon caption
ilustrasi pixabay.com
Dunia
Selasa, 09 Oktober 2018 17:08

IMF pangkas pertumbuhan ekonomi global

Hal itu salah satunya diakibatkan dari kebijakan perang dagang
swipe

International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi secara global pada 2018-2019 menjadi 3,7%, dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,9%.

Pemangkasan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan karena stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Tensi perang dagang antara AS dan China yang juga semakin intensif. Hal itu berdasarkan laporan IMF bertajuk World Economic Outlook (WEO). 

Revisi estimasi tersebut termasuk memburuknya pengembangan ekonomi pada tahun ini, terutama menurunnya pertumbuhan ekonomi AS dan China di 2019. 

Hal itu akibat dari kebijakan perang dagang masing-masing negara. Salah satunya tarif yang ditetapkan AS sebesar US$200 miliar untuk produk impor asal China. 

IMF pun telah memperingatkan, berdasarkan laporan sebelumnya, beberapa risiko itu akhirnya benar terjadi di kemudian hari. 

"Dalam laporan WEO April 2018, telah disoroti meningkatnya hambatan perdagangan dan pembalikan aliran modal ke ekonomi pasar sedang tumbuh dengan fundamental yang lebih lemah dan risiko politik yang lebih tinggi," kata IMF dalam laporannya yang diterima Alinea.id, Selasa (9/10). 

Ekonomi AS yang dominan telah terlindung dari efek buruk sejauh ini. Disebabkan adanya stimulus yang diberikan melalui pemotongan pajak dan kebijakan pengeluaran. Kebijakannya dalam pengeluaran tersebut akan sirna di 2020.

Kendati demikian, sengketa perdagangan yang dipicu Presiden Donald Trump telah mengakibatkan perang tarif dengan mitra dagangnya, terutama China. Sehingga menyebabkan negara-negara Asia lainnya juga menjadi lebih rentan, seperti Argentina dan Turki, juga Brazil. 

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa dan Inggri juga diprediksi turun. Pertumbuhan mungkin akan mencapai puncak di beberapa negara negara besar," jelas IMF. 

IMF juga telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi secara global akan melambat menjadi 3,6% pada 2022 - 2023. 

Tensi perang dagang terus berlanjut

Masih menurut laporan WEO yang digagas oleh IMF, meningkatnya tensi perang dagang merupakan tantangan utama bagi ekonomi dunia, karena retorika proteksionisme berubah menjadi tindakan. 

Hal itu termasuk pengenaan tarif melalui kebijakan Presiden Donald Trump atas barang-barang Cina senilai US$200 miliar, juga pada barang aluminium, baja, dan produk lainnya dari seluruh dunia. 

IMF memperingatkan ketidakpastian yang disebabkan oleh perselisihan perang dagang. 

"Dapat menyebabkan perusahaan untuk menunda atau mengeyampingkan belanja modal. Karenanya bisa memperlambat pertumbuhan dalam investasi dan permintaan," jelas IMF. 

Jika terus berlanjut, eskalasi ketegangan perdagangan terhadap intensitas yang membawa risiko sistemik sulit dihindari, apabila tidak ada kerja sama kebijakan di antar negara. 

Perdagangan global diproyeksikan akan meningkat 4,2% pada tahun ini, lebih rendah 0,6% dari yang diharapkan pada Juli dan bahkan lebih rendah dari yang diperkiraan pada April. 

Oleh karena itu, IMF mendesak kepada pemerintahan masing-masing negara untuk fokus pada kebijakan yang dapat memberikan manfaat pada pertumbuhan secara lebih luas. 

Selain itu juga untuk melawan ketidakpercayaan dari alam institusi, untuk menghindai reaksi proteksionisme terhadap perubahan struktural. 

"Itu merupakan solusi kooperatif untuk membantu mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perdagangan. Tetap penting untuk mempertahankan dan memperluas ekspansi global," pesan IMF kepada seluruh dunia. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan