Menteri Luar Negeri India dan China sepakat mengakhiri konflik teritorial di perbatasan dengan menarik pasukan dan menjaga jarak di wilayah Ladakh.
Menlu India, S. Jaishankar dan Menlu China, Wang Yi, bertemu di sela-sela pertemuan para menlu anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai di Ibu Kota Rusia, Kamis (10/9) malam. Organisasi tersebut beranggotakan China, India, Pakistan, Rusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Jumat (11/9), kedua menyepakati "situasi saat ini di daerah perbatasan tidak untuk kepentingan kedua belah pihak."
India dan Chian tidak menetapkan batas waktu penarikan pasukan. Namun, keduanya bersepakat, masing-masing harus mematuhi perjanjian dan protokol, menjaga perdamaian dan ketenangan wilayah, serta menghindari tindakan yang meningkatkan masalah perbatasan.
Keduanya sempat terlibat bentrok pada Juni 2020. Sejak pekan lalu, raksasa Asia ini pun saling menuduh mengirim tentara ke wilayah saingan dan melepaskan tembakan peringatan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun, sehingga mengancam konflik militer skala penuh.
Pada awal pekan ini, Jaishankar menilai situasi di sepanjang garis kontrol aktual sebagai "sangat serius" dan keadaan perbatasan tidak dapat dipisahkan dari keadaan hubungan dua negara. Terpisah, Wang mengatakan, "Hubungan China-India sekali lagi menemui persimpangan jalan."
Dalam pernyataan tersebut, Wang mengklaim, sikap China di perbatasan sebagai kewajiban menghentikan provokasi, seperti penembakan dan tindakan berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang disepakati kedua pihak.
Perbatasan sepanjang 3.500 kilometer yang disengketakan keduanya membentang dari Ladakh di utara hingga Negara Bagian Sikkim, India. Kebuntuan terbaru terjadi pada bagian dari lahan yang menawarkan jalur pendaratan tertinggi di dunia dan gletser yang membantu salah satu sistem irigasi terbesar di dunia. (AP)