close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota pasukan keamanan India berpatroli di jalan menyusul dicabutnya status hukum istimewa Kashmir oleh pemerintah Narendra Modi, Minggu (8/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail
icon caption
Anggota pasukan keamanan India berpatroli di jalan menyusul dicabutnya status hukum istimewa Kashmir oleh pemerintah Narendra Modi, Minggu (8/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail
Dunia
Senin, 21 Oktober 2019 11:28

India dan Pakistan adu tembak di Kashmir, belasan orang tewas

Baku tembak terbaru antara India dan Pakistan terjadi pada Sabtu (19/10) dan Minggu (20/10).
swipe

India dan Pakistan saling menyalahkan atas baku tembak lintas perbatasan di wilayah Kashmir yang disengketakan, menewaskan dan melukai tentara serta warga sipil dari kedua belah pihak.

Pertempuran itu merupakan salah satu hari paling mematikan sejak New Delhi mencabut status khusus Kashmir pada Agustus.

Para pejabat dari kedua negara menuduh militer satu sama lain menembak melintasi perbatasan de facto, yang dikenal sebagai Line of Control (LoC). Jumlah korban tewas dalam putaran penembakan pada Minggu (20/10) naik menjadi setidaknya 10 orang, menurut laporan AFP.

India mengatakan Pakistan melepaskan tembakan di seberang perbatasan di wilayah Tangdhar, Kashmir utara, pada Sabtu (19/10) malam. Insiden itu menewaskan dua tentara India dan satu warga sipil.

Kepala militer India Jenderal Bipin Rawat, mengatakan bahwa pasukannya menggunakan artileri yang lebih besar untuk menargetkan apa yang mereka sebut sebagai kamp-kamp teroris di wilayah perbatasan milik Pakistan.

Namun, Islamabad menuduh tentara New Delhi menargetkan warga sipil. Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut, enam warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka parah di daerah sekitar LoC.

Militer Pakistan menambahkan bahwa seorang tentara juga tewas, sehingga jumlah korban di Kashmir yang dikelola Islamabad menjadi tujuh.

Juru bicara Kementerian Pertahanan India Kolonel Rajesh Kalia menuturkan, ada pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Pakistan.

"Pasukan kami membalas dengan keras, menyebabkan kerusakan parah dan korban berjatuhkan di pihak musuh," kata Kalia.

Tentara Pakistan mengklaim bahwa serangan India di sektor Jura, Shahkot dan Nowshera tanpa provokasi dari pihaknya dan secara sengaja menargetkan warga sipil.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan pihaknya merespons secara efektif, menewaskan sembilan tentara India dan melukai sejumlah lainnya.

Pakistan telah memanggil utusan India untuk memprotes penembakan dan pembunuhan yang terjadi. Islamabad menawarkan untuk meminta diplomat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, mengunjungi perbatasan untuk melihat bahwa tidak ada kamp pemberontak di sana.

Baik Pakistan maupun India saling menuduh satu sama lain melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati pada 2003.

Bentrokan di perbatasan

Insiden pada Minggu terjadi beberapa hari setelah Kemlu Pakistan memprotes insiden serupa pada 15 Oktober, di mana pasukan India menewaskan tiga warga sipil dan melukai delapan lainnya.

Bentrokan mematikan di perbatasan telah melonjak selama beberapa pekan terakhir, pasukan India dan Pakistan menargetkan pos keamanan perbatasan serta desa-desa di sekitar LoC. Sejumlah bentrokan tersebut merenggut nyawa tentara dan warga sipil dari kedua pihak.

Ketegangan antara dua negara tetangga itu tetap tinggi sejak India mencabut status otonomi khusus Kashmir pada 5 Agustus dan memberlakukan pembatasan pergerakan serta memutuskan jaringan komunikasi untuk memadamkan kerusuhan.

Islamabad telah memperingatkan bahwa mengubah status khusus Kashmir akan meningkatkan ketegangan, tetapi New Delhi mengatakan pencabutan itu merupakan urusan internal dan ditujukan untuk pengembangan ekonomi yang lebih cepat di wilayah Kashmir yang dikelola India.

Baik India dan Pakistan mengklaim kepemilikan atas seluruh Kashmir, namun keduanya hanya mengendalikan sebagian saja. Dua dari tiga perang yang terjadi antara kedua negara terkait sengketa wilayah tersebut.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan