Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU perkuatan kerja sama bilateral antara kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/8). Penandatanganan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Raja Eswatini, Mswati III.
Menlu Retno mengatakan, hal ini merupakan langkah awal dan menjadi pintu pembuka kerja sama ekonomi antara Republik Indonesia dengan Kerajaan Eswatini.
“MoU ini sangat penting artinya untuk membuka atau sebagai pembuka pintu upaya peningkatan kerja sama, terutama kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Eswatini,” ujar Retno dalam keterangannya selepas acara.
Di dalam MoU tersebut, lanjut Retno, ada beberapa bidang kerja sama yang akan menjadi fokus perhatian dari kedua negara. Beberapa bidang yang jadi prioritas tersebut antara lain perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, hingga hal-hal yang terkait dengan kesehatan.
“Nantinya, dari waktu ke waktu kita akan lakukan pertemuan untuk menindaklanjuti sampai di mana kerja sama-kerja sama itu dilakukan,” ujarnya.
Selain menyaksikan penandatanganan MoU, Raja Eswatini juga melakukan pertemuan dengan sektor swasta dari Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Pertemuan tersebut digelar untuk membahas lebih lanjut kerja sama yang dapat dilakukan, sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani tersebut.
Selain Menlu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, turut hadir mendampingi Jokowi dalam acara tersebut. Hadir pula Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid bersama dengan dua pengurus KADIN lainnya yaitu Garibaldi Thohir dan Hilmi Panigoro.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Raja Eswatini, Raja Mswati III, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/8). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kedua pemimpin dalam pertemuan tersebut membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.
“Kunjungan ini sebenarnya gabungan antara kunjungan dalam rangka wisata, holiday, tetapi juga digunakan oleh Raja Eswatini untuk melakukan pertemuan dengan Bapak Presiden dan membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang ekonomi,” kata Menlu Retno dalam keterangannya usai pertemuan, Rabu (24/8).
Pemimpin kedua negara tersebut diketahui terakhir kali bertemu pada 2019. Retno mengatakan, ada kemajuan yang tampak dari pertemuan terakhir tersebut, yakni sudah adanya perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang wellness spa di Eswatini.
Menurut Retno, hal tersebut menjadi langkah awal untuk membuka berbagai kerja sama lainnya di antara kedua negara.
“Di dalam pertemuan tadi Raja Eswatini mengatakan, dari perusahaan wellness yang berada di Eswatini ini, rencananya Eswatini akan mengimpor kosmetik-kosmetik produk Indonesia,” ujar Retno.
Selain itu, lanjut Retno, Jokowi juga berbicara soal upaya mendekatkan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) kedua negara. Menurut rencana, Indonesia dan Eswatini akan menandatangani kerja sama penguatan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi.
“Kami dua menteri luar negeri ditugaskan untuk mempersiapkan dokumen tersebut. Jadi, walaupun pembicaraannya singkat, namun pembicaraan fokus pada upaya untuk peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk di dalam bidang infrastruktur, energi, pariwisata, dan juga dari aspek kesehatan,” ucap Retno.