Indonesia dan Hungaria sepakat membentuk Indonesian-Hungaria Investment Fund yang akan mendanai proyek kerja sama infrastruktur antara kedua negara.
Kesepakatan tersebut, ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) pembentukan Indonesia-Hungary Investment Fund oleh menteri luar negeri masing-masing negara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi berharap, pembentukan dana investasi tersebut dapat membuka jalan untuk peningkatan kerja sama.
"Semoga Indonesia-Hungary Investment Fund yang ditandatangani hari ini dapat membuka jalan untuk peningkatan partisipasi Hungaria terhadap proyek-proyek seperti infrastruktur digital, instalasi pengolahan air, dan pekerjaan umum," jelas Menlu Retno usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Selasa (16/2).
Lebih lanjut, dia memaparkan, bahwa di tengah situasi pandemik, perdagangan dua arah Indonesia-Hungaria mengalami peningkatan dengan total perdagangan mencapai US$212 juta pada 2020.
"Jumlah itu merupakan peningkatan lebih dari 13,25% dibandingkan tahun sebelumnya," sambungnya. "Ke depan, kita akan terus berupaya untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara."
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Hungaria Peter Szijjarto menyampaikan, bahwa sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam strategi hubungan ekonomi luar negeri Hungaria.
Dia menambahkan, prestasi terbaru dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara juga merupakan terobosan bagi strategi ekonomi Hungaria. Pasalnya, proyek terbaru antara kedua negara adalah salah satu ekspor teknologi terbesar dalam sejarah ekonomi negara tersebut.
"Sebuah perusahaan Hungaria, Roatex, telah memenangkan tender Indonesia di mana perusahaan ini akan membangun sistem jalan tol di Indonesia dan akan beroperasi selama 10 tahun dalam kerangka konsesi," jelas Menlu Szijjarto.
Sistem tol tersebut, akan menggunakan teknologi yang sudah digunakan di Hungaria yang memberikan free-flow dari lalu lintas sehingga dapat menghindari kemacetan atau antrean panjang di tolling stations.
"Ini adalah sistem yang fully digitalized, dan akan beroperasi di seluruh jalan tol di Indonesia," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, bahwa proyek tersebut bernilai US$345 juta.
"Dalam dua bulan kontrak konsesi akan ditandatangani, dalam enam bulan dokumen tentang financial background dari proyek itu akan ditinjau, pada pertengahan 2022 fase pertama akan diluncurkan, kemudian pada 2023 sistem ini seharusnya sudah dapat beroperasi," kata Menlu Szijjarto.
Untuk mendanai proyek-proyek antara kedua negara, Szijjarto mengatakan bahwa Indonesia-Hungaria telah menandatangani kesepakatan tentang dana investasi dengan kerangka US$500 juta.