Indonesia kembali terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk periode 2019-2020.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi berhasil mendapatkan 144 suara dukungan dari berbagai negara di dunia.
Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB bersama Jerman, Belgia, Afrika Selatan, Republik Dominika, untuk 2 tahun.
Bahkan, Indonesia meraih banyak suara bila dibandingkan dengan Maladewa pada satu-satunya pemilihan yang diperebutkan. Empat kandidat lainnya melaju tanpa perlawanan.
Sidang umum Majelis PBB, New York, Amerika Serikat, digelar pada Jumat pagi waktu setempat (8/6) atau pukul 22.00 WIB. Sidang tersebut ditayangkan secara langsung melalui laman resmi PBB.
Dalam sidang tersebut, diadakan pemilihan dan penetapan DK PBB periode 2019-2020. Indonesia menjadi kandidat anggota tidak tetap DK PBB.
Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia pada beberapa waktu lalu, mencalonkan diri karena memiliki rekam jejak yang baik dalam upaya perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan global melalui aksi dan kontribusi dalam beberapa dekade.
Menurutnya, Indonesia bersaing dengan Maladewa dalam merebut kursi perwakilan DK PBB dari Asia-Pasifik.
Dia menambahkan, untuk memenangi kursi anggota tidak tetap DK PBB melalui proses pemilihan, Indonesia harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 2/3 anggota PBB.
Akhirnya, Indonesia terpilih dan resmi mengisi kursi mulai 1 Januari 2019. Kampanye Indonesia untuk DK PBB telah dimulai sejak tahun 2016 di New York.
Indonesia dalam kampanyenya mengusung prioritas untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, memastikan sinergi antara melanggengkan perdamaian dan agenda pembangunan berkelanjutan, serta memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.
Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.
Sebelumnya, selama berada di New York, Menlu Retno beserta Wakil Tetap Indonesia di PBB dan sejumlah pejabat Kemlu melakukan serangkaian kegiatan, termasuk pertemuan-pertemuan bilateral dengan menteri maupun pejabat negara sahabat, untuk memuluskan kampanye Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB.
Rangkaian pertemuan yang dilakukan Menlu Retno sejak tiba di AS pada Senin (4/6) adalah dengan Menlu Amerika Serikat, Menlu Gabon, serta Wakil Tetap di PBB dari negara Italia, Singapura, Gambia, Aljazair, Comoros, Belanda, Bolivia, Liberia, Brazil, Tanzania, Swedia, dan Nauru.
Indonesia juga menyelenggarakan resepsi diplomatik khusus untuk kampanye Indonesia. Dalam resepsi diplomatik tersebut, para undangan diberikan syal batik yang merupakan salah satu identitas budaya kebanggaan Indonesia.