close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Ilustrasi vaksinasi.Pixabay
icon caption
Ilustrasi vaksinasi.Pixabay
Dunia
Kamis, 30 Juli 2020 10:36

Indonesia-Turki jajaki kerja sama pengembangan vaksin Covid-19

Kedua menteri memaparkan rencana kolaborasi riset dan pengembangan vaksin coronavirus jenis baru, baik melalui skema mandiri maupun klinis.
swipe

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro, melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki Mustafa Varank secara daring, dalam rangka melakukan penjajakan kerja sama antara kedua negara.

Kedua menteri memaparkan rencana kolaborasi riset dan pengembangan vaksin coronavirus jenis baru, baik melalui skema mandiri maupun uji klinis.

Keterangan tertulis dari KBRI Ankara pada Rabu (29/7) menyatakan, jauh sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemik, pada Desember 2019, Turki telah mengembangkan platform khusus di bawah koordinasi Kementerian Industri dan Teknologi Turki melalui TUBITAK Genetic and Biotechnology Institute

Direktur TUBITAK Hasan Mandal memaparkan, Turki melakukan riset dan pengembangan terhadap delapan model vaksin dan 10 obat Covid-19. Dua vaksin di antaranya telah melewati proses percobaan pada hewan, selebihnya sedang dalam proses dan akan menuju animal testing.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa TUBITAK sedang menunggu izin dari Kementerian Kesehatan Turki untuk dapat memasuki tahap uji klinis.

"Turki saat ini berada dalam urutan ketiga, setelah China dan Amerika Serikat, sebagai negara dengan total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 24 Juli 2020," jelas Menteri Varank.

Sementara itu, Indonesia diketahui akan memasuki tahap uji klinis melalui kolaborasi dengan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan Bio Farma dengan produk Sinovac dan Sinopharm.

"Adanya potensi yang besar untuk melakukan kolaborasi bersama antara Indonesia dan Turki dalam pengembangan vaksin Covid-19 dengan menggandeng LBM Eijkman, Bio Farma, dan TUBITAK ke depannya, khususnya terhadap kandidat vaksin yang potensial untuk melewati clinical testing," ujar Menteri Bambang.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan