close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Dunia
Kamis, 11 November 2021 15:36

Ini dia asal-usul diskon belanja online setiap 11 November

Jack Ma tak pernah menyangka kebiasaan dari sebuah universitas di pinggiran China ini bertransformasi menjadi fenomena global.
swipe

Tanggal 11 September dirayakan sebagai Hari Jomlo Sedunia. Tradisi ini bermula di China saat sekelompok mahasiswa menentang Hari Valentine. Sebagai gantinya, mereka merawat diri dengan perawatan yang mahal.

Seiring waktu, Hari Jomlo Sedunia kini berubah menjadi pesta belanja 24 jam. Bos Alibaba, Jack Ma, yang pernah melambungkan Hari Jomlo Sedunia ke ruang daring, bahkan tak menyangka kebiasaan dari sebuah universitas di pinggiran China akan bertransfromasi menjadi fenomena global.

Media Australia, ABC News, melaporkan, barang-barang diskon yang bertebaran saat Hari Jomlo Sedunia tidak sekadar mode atau gaya hidup, tetapi meliputi rumah dan mobil.

Mulanya pada medio 1990-an, 11 November adalah hari yang mewakili “tongkat telanjang”, sebutan populer bagi kaum bujang di China. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa lajang yang takkan merayakan valentine karena tak memiliki kekasih. 

Sebagai bentuk perlawanan, mereka kemudian menggagas hari perawatan diri, membeli hadiah untuk diri sendiri, makan enak, dan bersenang-senang bersama teman. Semua kesenangan tersebut dibayar dengan uang tabungan pribadi sebagai representasi kemerdekaan diri.

Pada 2009, Jack Ma dan Alibaba Group melihat peluang Hari Jomlo Sedunia sebagai pasar bisnis. Raksasa e-commerce ini kemudian menebar diskon khusus besar-besaran untuk merayakannya. Ruang belanja daring memicu cara-cara baru untuk menarik perhatian beragam pembeli.

E-commerce bisa mengalami lonjakan penjualan hanya dalam beberapa jam. Selama Hari Jomlo Sedunia 2020, Alibaba dan e-commerce giantJD.com mencetak rekor mengumpulkan sekitar US$155 miliar dalam penjualan di seluruh platform mereka.

Pada jam pertama saja, hampir 330.000 barang dijual di Alibaba dengan pembeli yang ingin mendapatkan penawaran khusus untuk apartemen, tas mewah, peralatan, kebutuhan sehari-hari, dan mobil.

Alibaba tampaknya berhasil mengubah kebiasaan belanja pada Hari Jomlo Sedunia. Sistem daring memungkinkan diskon dimulai lebih awal, yakni pada 1 Oktober atau bertepatan dengan hari nasional China.

Promosi besar-besaran dilakukan dengan melibatkan pemengaruh (influencer) di media sosial. Menurut Alibaba, pakaian, produk perawatan kulit, produk susu, dan peralatan rumah tangga menjadi barang terlaris selama 2020.

Seorang warga, Lisa Wang, yang menjalankan sekolah seni untuk anak-anak di Beijing, menggunakan Hari Jomlo Sedunia untuk mempromosikan penawaran khusus melalui WeChat.

"Ini adalah hobi bagi konsumen China untuk mencari diskon khusus selama Hari Jomlo Sedunia. Orang tua siswa kami akan meminta diskon selama penjualan Hari Jomblo," katanya, melansir ABC News.

Kendati demikian, Hari Jomlo Sedunia tidak melulu berbicara tentang belanja. Acara budaya juga diselenggarakan untuk malam 11 November.

Beberapa platform e-commerce menyelenggarakan pertunjukan gala premier langsung yang memesona. Pertunjukan itu sempat mengundang bintang pop dunia, seperti Taylor Swift dan Pharrell Williams. Acara disiarkan melalui TV satelit internasional dan platform alirang daring untuk menarik miliaran pemirsa.

Dengan diskon besar-besaran dan promosi para selebriti papan atas, Hari Jomlo Sedunia tidak lagi hanya menjadi budaya populer China. Platform e-commerce yang berafiliasi dengan Alibaba, Lazada, sukses membawa Hari Jomlo Sedunia ke Asia Tenggara.

Lazada sukses menduplikasi model acara gala premier Cina ke Thailand dan melakukan promosi penjualan ke Singapura. Penetrasi kebudayaan ini membuat pengeluaran impulsif akibat fanatisme terhadap suatu barang tidak bisa tertahankan. (ABC News)

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan