Presiden RI Joko Widodo meninjau kompleks pabrik Hyundai Motor Company di Ulsan, Korea Selatan, pada Selasa (26/11). Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia dengan pihak Hyundai.
Kepala BKPM Bahlil Lahadahlia mengatakan bahwa Hyundai siap membangun pabrik dengan investasi kurang lebih US$1,5 miliar di Indonesia. Pada tahap pertama, Hyundai akan mengucurkan investasi sebesar US$700 juta.
"Semua perizinan sudah komplet dan tahap pertama akan dimulai pada Januari 2020. Diharapkan satu tahun produksi dapat mencapai 250.000 unit," kata Bahlil seperti dikutip dari keterangan resmi di setkab.go.id.
Dengan jumlah produksi sebanyak itu, menurut Bahlil, Indonesia akan menjadi cabang utama Hyundai di luar Korea Selatan. Dia menyebut, sekarang cabang utama terletak di Malaysia tetapi pihak Hyundai ingin memindahkannya ke Indonesia.
Tanpa merinci lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa pabrik tersebut akan terletak di Jawa Barat.
Dalam kunjungannya ke kompleks pabrik Hyundai, Jokowi juga didampingi oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Duta Besar RI di Korea Selatan Umar Hadi.