Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Rabu (22/4) mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan satelit militer pertama negara itu ke orbit. Peluncuran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat terkait program nuklir dan rudal Iran.
Para pejabat AS mengatakan, mereka khawatir bahwa teknologi balistik yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat difungsikan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir.
Teheran menyangkal pernyataan AS bahwa kegiatan semacam itu adalah kedok untuk mengembangkan rudal balistik dan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengejar pengembangan senjata nuklir.
"Satelit militer pertama Iran, Noor, diluncurkan pagi ini ... Peluncuran berhasil dan satelit mencapai orbit," sebut media pemerintah.
Dalam situs web-nya, IRGC menyebutkan bahwa Noor mengorbit 425 km di atas permukaan Bumi.
Lebih lanjut IRGC mengatakan bahwa mereka menggunakan pembawa satelit Qased atau Messenger untuk meluncurkan Noor. Namun, tidak ada rincian terkait teknologi itu.
"Peluncur satelit Qased menggunakan kombinasi bahan bakar padat dan cair," ungkap IRGC.