close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dan Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6). / Kementerian Luar Negeri RI
icon caption
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dan Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6). / Kementerian Luar Negeri RI
Dunia
Sabtu, 29 Juni 2019 22:47

Isi pembicaraan Jokowi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Presiden RI Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman.
swipe

Presiden RI Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman atau yang kerap disapa MBS. Pertemuan tersebut digelar di sela-sela hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, pada Sabtu (29/6).

Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara membahas rencana pembentukan Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi yang diusulkan pihak Arab Saudi.

Sebelumnya dalam pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jeddah pada 29 Mei, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah membahas persoalan tersebut dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf.

"Saya berharap pembentukan dewan tersebut dapat diresmikan bersamaan dengan kunjungan MBS ke Indonesia yang sempat tertunda," ujar Presiden Jokowi seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Alinea.id pada Sabtu.

Isu kedua yang diangkat Jokowi merupakan kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Arabian Oil Co. (Aramco). Terkait hal itu, menlu kedua negara pun sempat membahasnya di Jeddah dan sepakat untuk merundingkannya dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indonesia-Arab Saudi.

Pembahasan kerja sama bidang energi itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah melakukan pertemuan dengan Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih pada 16 Juni.

Kedua kepala negara berharap pembahasan kerja sama energi dapat diselesaikan pada Oktober sehingga diskusi dapat segera dituangkan dalam bentuk konkret. Jokowi menyatakan Indonesia siap mengirimkan tim untuk membahas kerja sama lain, misalnya di bidang petrokimia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk berpartisipasi dalam revolusi ekonomi untuk mencapai visi Saudi 2030.

Saat ini, Indonesia memiliki dua BUMN yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yang telah memiliki kantor perwakilan di Arab Saudi.

"Saya sampaikan BUMN konstruksi Indonesia pun siap mendukung pembangunan di sektor perumahan ataupun untuk konstruksi proyek-proyek pembangunan Neom," tutur Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan minat Indonesia untuk terlibat dalam proyek sektor perkeretaapian Arab Saudi. Untuk itu, Jokowi ingin agar tim dari kedua pihak bisa bertemu untuk membahas hal ini secara khusus.

img
Valerie Dante
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan