Puluhan jamaah berada di dalam Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur terluka dalam serangan baru Israel di tempat suci, Jumat pagi.
Polisi Israel menyerbu kompleks dan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pemuda Palestina, kata seorang fotografer AFP di tempat kejadian.
Bulan Sabit Merah mengatakan 27 warga Palestina terluka, 14 di antaranya dibawa ke rumah sakit dengan dua dalam kondisi serius. Seorang petugas polisi terkena batu di wajahnya dan membutuhkan perawatan medis, menurut surat kabar Haaretz Israel.
Dalam sepekan terakhir, lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, terluka di dalam dan sekitar kompleks Masjid al-Aqsa. Ketegangan tahun ini telah meningkat sebagian oleh bulan suci Ramadan bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.
'Provokasi terang-terangan'
Warga Palestina geram dengan kunjungan berulang-ulang oleh pemukim Israel ke situs tersebut untuk berdoa, tempat tersuci ketiga dalam Islam dan paling suci dalam Yudaisme.
Dengan konvensi lama, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi dalam kondisi tertentu tetapi tidak diizinkan untuk berdoa di sana.
Pertemuan para menteri Arab pada hari Kamis di negara tetangga Yordania mengatakan Israel harus menghormati status quo di situs tersebut, yang secara resmi diawasi oleh kementerian urusan Islam kerajaan.
Para menteri mengutuk "serangan dan pelanggaran Israel terhadap jamaah di masjid Al-Aqsa", menyebut mereka "provokasi terang-terangan terhadap perasaan umat Islam di mana-mana".
Penjabat Asisten Menteri Luar Negeri AS Yael Lempert dan diplomat senior Hady Amr mengunjungi kawasan itu pada Kamis.
Setelah bertemu dengan mereka, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengklaim Israel "melestarikan dan akan terus mempertahankan status quo" di situs tersebut. (middleeasteye)