Setelah beredar laporan yang berspekulasi tentang keberadaan pendiri perusahaan asal China, Jack Ma, CNBC pada Selasa (5/1) memastikan miliarder tersebut tidak menghilang.
Reporter CNBC, David Faber, menyatakan, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, Ma tidak menghilang. Justru dia dikabarkan sengaja menghindari sorotan publik untuk saat ini.
Sejumlah media, termasuk Wall Street Journal, pada minggu ini melaporkan, Ma belum terlihat di depan umum sejak berbicara di sebuah forum pada akhir Oktober 2020.
Dalam acara tersebut, miliarder China itu menyampaikan pidato yang mengkritik otoritas China dan bank-bank milik negara.
Pernyataan Ma membuat marah pemerintah China karena kritiknya dianggap menyerang otoritas Partai Komunis.
Kritik Ma kemudian berdampak buruk bagi bisnis teknologi finansial milik Alibaba, Ant Group. Pada November, bursa saham Shanghai dan Hong Kong secara terpisah menangguhkan rencana pencatatan saham perdana (IPO) Ant Group senilai US$37 miliar atas perintah langsung dari Presiden China, Xi Jinping.
Dia tidak pernah terlihat di depan umum sejak itu.
Beijing memiliki sejarah kejam terhadap kritik internal. Pada Maret 2020, seorang taipan properti menghilang setelah menyebut Presiden Xi sebagai "badut" karena penanganannya terhadap Covid-19.
Selain itu, Xian Jianhua, salah satu miliarder China, diculik dari sebuah hotel di Hong Kong pada 2017 dan dibawa ke China daratan secara paksa. Dia diduga masih menjadi tahanan rumah hingga kini. (CNBC)