Jack Ma melepaskan kendalinya atas Ant Financial Services Group, perusahaan teknologi keuangan asal China. Langkah ini diambil setelah aturan ketat yang diberlakukan "Negeri Tirai Bambu".
Usaha Jack Ma mendirikan niaga elektronik (e-commerce) Alibaba membuatnya mempunyai saham lebih dari 50% sehingga memiliki kendali atas Ant Group. Namun, setelah ini, terdapat perubahan struktur tata pengelolanya dan akan cendurung dibagi rata.
Ant Group, yang sebelumnya dikenal sebagai Alipay, merupakan sistem pembayaran daring utama di China. Melansir BBC, ia mendominasi penggunaan uang tunai, cek, dan kartu kredit.
Kabar ini dibenarkan Ant Group bahkan perusahaan rintisan (start-up) tersebut nantinya takkan lagi memiliki siapa pimpinan yang memegang kendali. Pangkalnya, bakal ada perubahan struktur organisasi perusahaan setelah pengunduran diri Jack Ma.
Para analis berpendapat, adanya regulasi baru sebagai upaya pemerintah China merendahkan perusahaan tekfin atau financial technology (fintech).
"Kepergian Jack Ma dari Ant Financial, perusahaan yang ia dirikan, menunjukkan tekad kepemimpinan China untuk mengurangi pengaruh investor swasta besar," kata Direktur Pelaksana Orient Capital Research, Andrew Collier.
Otoritas China sempat melunak menyusul terjadinya pandemi Covid-19 dan berdampak terhadap perekonomian nasional.
Jack Ma sempat mengkritik sektor keuangan China pada 2020. Beberapa waktu kemudian, flotasi pasar saham Ant Group, yang sempat direncanakan, tiba-tiba dihentikan.
Di sisi lain, restrukturisasi yang berproses dalam 2 tahun terakhir membuat otoritas China menjatuhkan denda lebih dari US$1 miliar. Sanksi ini bagian dari tindakan keras terhadap Ant Group sejak 2 tahun lalu, yang telah memotong ratusan miliar dolar dari nilai yang dimiliki sehingga keuntungan menyusut. (BBC)