Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A. Kristensen mengatakan bahwa sejak seminggu lalu, dia telah berlatih untuk tidak berjabat tangan saat menyapa orang lain. Hal ini dilakukannya demi menjaga kebersihan pribadi dan meminimalkan penyebaran penyakit.
"Sejak minggu lalu, saya sudah mulai berlatih untuk tidak berjabat tangan serta mencuci tangan dengan sabun secara teratur. Melihat perkembangan penyebaran (coronavirus), hal-hal itu adalah yang terbaik yang bisa kita lakukan saat ini," jelas Rasmus usai menghadiri diskusi 'Getting Real with Renewable Energy' di Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jakarta, pada Rabu (4/3).
Rasmus mengaku tidak khawatir melihat stok hand sanitizer dan masker yang mulai menipis akibat kepanikan masyarakat di Jakarta usai Presiden Joko Widodo mengonfirmasi dua kasus infeksi coronavirus jenis baru.
"Masalahnya, masker sebenarnya tidak benar-benar membantu. Masker hanya akan berfungsi kalau yang mengidap penyakit yang memakainya, jadi menurut saya itu tidak benar-benar menawarkan perlindungan," tutur dia.
Sebelumnya, menurut laporan detik.com, Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan bahwa ada seorang warga negara Denmark yang diobservasi di rumah sakit dan sedang dalam pengawasan terkait dugaan terjangkit coronavirus. Dubes Rasmus enggan mengomentari berita tersebut, dia hanya menegaskan bahwa secara umum, Kedutaan Besar Denmark di Indonesia pasti akan memberikan bantuan konsuler bagi warganya yang menghadapi masalah.
Pascapengumuman dua kasus infeksi coronavirus di Indonesia, Rasmus menuturkan bahwa Denmark tidak memberlakukan larangan perjalanan bagi warganya yang hendak ke Indonesia.
"Kami tidak melarang warga Denmark ke Indonesia. Sejauh ini, larangan tersebut hanya diterapkan untuk beberapa tempat seperti Korea Selatan, Italia utara, dan China," ujar dia. "Jika ada warga Denmark yang ingin berkunjung ke Indonesia, kami hanya meminta mereka untuk berhati-hati."
Sejauh ini, Denmark mengonfirmasi 10 kasus penularan coronavirus jenis baru.