Untuk mengantisipasi demonstrasi besar-besaran yang direncanakan saat kunjungan Donald Trump ke Inggris pada hari Kamis (12/7), Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) telah memperingatkan warga AS di London untuk tetap 'low profile'.
Dalam memo yang dirilis Selasa (10/7), Kedubes AS di London memperingatkan warga soal "banyaknya demonstrasi" yang dapat "menarik kerumunan besar" yang mungkin kurang menyenangkan bagi warga AS.
Seperti dikutip dari Time, Rabu (11/7), dalam daftar 'tindakan yang harus dilakukan', memo tersebut merekomendasikan agar warga AS, "Berhati-hatilah jika secara tiba-tiba berada di kerumunan besar yang berpotensi melahirkan kekerasan," "tetap low profile," dan "kenali lingkungan Anda."
Hingga 200.000 orang diperkirakan turun ke jalan dalam aksi protes yang dijadwalkan dimulai pada hari Kamis hingga Minggu (15/7). Sebagian besar akan berlangsung di pusat ibu kota Inggris.
Demonstran berencana untuk menerbangkan balon yang memuat gambar Trump sebagai bayi yang mengenakan popok berwarna oranye, sebuah langkah yang telah disetujui Wali Kota London Sadiq Khan sebagai "hak protes damai."
Trump akan tiba di Inggris pada hari Kamis setelah mengikuti KTT NATO di Brussels, Belgia. Selama kunjungannya, dia akan bertemu dengan Ratu Elizabeth dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Presiden ke-45 AS itu disebut-sebut juga akan bermain golf di Skotlandia.
Lawatan Trump mencatat sejarah tersendiri, selain tentunya ini merupakan kunjungan perdananya sebagai presiden AS ke Inggris. Kunjungannya telah mendorong mobilisasi polisi Inggris terbesar sejak kerusuhan besar-besaran pada 2011, ungkap The Guardian.
Terakhir kali ketika Trump diundang ke Inggris, lebih dari 1,8 juta warga Inggris menandatangani petisi menentang kedatangannya. Rencana itu pun batal.
Lantas pada Januari lalu, PM Inggris mengundangnya kembali untuk meresmikan gedung baru Kedubes AS. Namun lagi-lagi Trump enggan memenuhinya. Dia beralasan tidak suka dengan lokasi baru fasilitas diplomatik AS tersebut.