Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (24/5), mengeluarkan saran yang merekomendasikan warganya untuk tidak mengunjungi Jepang karena pandemik Covid-19.
Kemlu AS meningkatkan peringatan perjalanannya ke level tertinggi 4 hanya dua bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo di Jepang.
Peningkatan peringatan perjalanan itu terjadi ketika Jepang tengah kewalahan mengatasi gelombang baru pandemik.
Sejumlah sumber yang dekat dengan masalah mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang status keadaan darurat Covid-19 yang sejauh ini mencakup Tokyo, Osaka, dan daerah lain melewati tenggat 31 Mei.
Kemlu AS menyatakan, keputusan terbarunya mencerminkan pemberitahuan kesehatan perjalanan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), yang melihat Jepang menghadapi tingkat Covid-19 yang sangat tinggi.
"Karena situasi saat ini di Jepang, bahkan pelancong yang sudah divaksinasi mungkin berisiko terkena dan menyebarkan varian Covid-19 dan harus menghindari semua perjalanan ke Jepang," kata CDC.
Dalam peringatan perjalanan terbarunya, Kemlu AS tidak menyinggung Olimpiade Tokyo, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus.
Tetapi tingkat kewaspadaan yang meningkat dinilai dapat memengaruhi pengambilan keputusan AS tentang apakah akan mengirim atletnya ke kompetisi olahraga internasional tersebut.
Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk tidak mengizinkan penonton dan sukarelawan dari luar negeri memasuki negara itu untuk mengikuti pertandingan.
Di Tokyo, seorang pejabat senior pemerintahan meremehkan dampak peringatan perjalanan AS. Dia mengatakan bahwa Jepang telah menerapkan langkah-langkah serupa untuk negara lain.
Komite Olimpiade & Paralimpiade AS pada Senin mengatakan, atlet mereka tidak akan mengambil risiko yang tidak semestinya jika mereka bertanding pada musim panas ini di Tokyo.
"Kami yakin bahwa praktik mitigasi saat ini yang diterapkan untuk para atlet dan staf oleh USOPC dan Komite Penyelenggara Tokyo, ditambah dengan pengujian sebelum perjalanan, pada saat kedatangan di Jepang, dan selama waktu pertandingan, akan memungkinkan partisipasi yang aman dari Timnas AS," kata panitia dalam sebuah pernyataan.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan dukungannya untuk upaya Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade musim panas ini ketika keduanya bertemu pada pertengahan April.
Pemerintah Jepang telah menekankan bahwa Olimpiade Tokyo masih dapat berjalan dengan aman. Mereka memastikan langkah-langkah antipandemik yang tepat tersedia bagi para atlet dan staf yang hendak berpartisipasi.
Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional John Coates pekan lalu menuturkan bahwa Olimpiade Tokyo dapat diadakan sesuai rencana meskipun ibu kota berada di bawah status keadaan darurat.
Pada Maret 2020, Kemlu AS mengeluarkan peringatan bagi warga AS untuk menghindari semua perjalanan internasional di tengah pandemik Covid-19.
Peringatan global tersebut dicabut pada Agustus 2020 dan panduan khusus negara untuk perjalanan ke Jepang sejak itu ditetapkan pada level 3, di mana warga AS didorong untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke negara tersebut.
Kemlu AS mengatakan, mereka secara teratur menilai dan memperbarui nasihat perjalanan, terutama berdasarkan pemberitahuan kesehatan perjalanan dari CDC dan faktor lain seperti ketersediaan penerbangan komersial dan pembatasan masuknya warga AS.
Jepang sejauh ini mencatat lebih dari 722.000 kasus infeksi Covid-19, termasuk sekitar 12.350 kematian.