close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Jelang pencoblosan, Polisi Zimbabwe menangkap 40 anggota oposisi. Foto: Africanews
icon caption
Jelang pencoblosan, Polisi Zimbabwe menangkap 40 anggota oposisi. Foto: Africanews
Dunia
Rabu, 16 Agustus 2023 20:13

Jelang pencoblosan, Polisi Zimbabwe menangkap 40 anggota oposisi

Oposisi telah lama mengeluh karena menjadi sasaran yang tidak adil oleh pihak berwenang.
swipe

Polisi di Zimbabwe menangkap 40 anggota partai oposisi terkemuka di Negara itu. Pasalnya, mereka memblokir lalu lintas dan mengganggu ketertiban selama acara kampanye pada Selasa, seminggu menjelang pemilihan nasional.

Negara Afrika selatan itu melakukan pemungutan suara pada 23 Agustus untuk memilih presiden dan badan legislatif. Para analis memprediksinya sebagai momen panas, karena eskalasi kekerasan akan meningkat seiring munculnya perbedaan pendapat dan isu kecurangan suara.

Oposisi Koalisi Warga untuk Perubahan (CCC) sedang berkampanye di pinggiran barat daya ibukota Harare pada hari Selasa ketika para pendukungnya diblokir oleh polisi, menurut juru bicara partai Fadzayi Mahere.

Polisi mengonfirmasi bahwa mereka telah menangkap 40 aktivis CCC. Polisi menuduh partai tersebut memberi tahu pihak berwenang akan mengadakan rapat umum, tetapi kemudian dialihkan dari lokasi yang direncanakan.

Kelompok itu "melakukan prosesi reli mobil" di daerah terdekat, dan berhenti di lampu lalu lintas "secara terbuka memblokir lalu lintas". Menurut polisi pendukung CCC "mulai meneriakkan slogan-slogan partai dan bernyanyi".

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan orang berpakaian warna kuning CCC, beberapa berdesakan di bagian belakang truk kecil, memadati persimpangan.

Oposisi telah lama mengeluh karena menjadi sasaran yang tidak adil oleh pihak berwenang menjelang pemilihan, dengan anggotanya ditangkap dan lusinan acara CCC diblokir.

Sebuah laporan oleh Human Rights Watch bulan ini mengatakan pemungutan suara yang akan datang akan diadakan di bawah "proses pemilihan yang sangat cacat" yang tidak memenuhi standar global untuk kebebasan dan keadilan.

Ia menuduh polisi melakukan "perilaku partisan" dan menggunakan "intimidasi dan kekerasan terhadap oposisi".

Presiden Emmerson Mnangagwa, 80, yang mengepalai ZANU-PF, yang berkuasa sejak kemerdekaan tahun 1980, akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden minggu depan.

Penantang utamanya adalah pemimpin CCC Nelson Chamisa, seorang pengacara dan pendeta berusia 45 tahun.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan