UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat Taiwan jatuh di dekat Taipei pada Kamis (2/1), menewaskan delapan orang termasuk kepala staf umum militer Taiwan Jenderal Shen Yi-ming.
Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, helikopter tersebut mengalami kecelakaan saat akan melakukan pendaratan darurat dan hancur berkeping-keping. Puluhan anggota tim penyelamat kemudian menyisir bangkai helikopter dan menemukan lima korban selamat.
"Delapan rekan kami tewas," kata seorang juru bicara militer.
Kemenhan mengatakan, mereka segera mengirim tim penyelamat setelah otoritas penerbangan kehilangan kontak dengan helikopter itu pada pukul 08.22.
Helikopter tersebut bertolak dari Taipei dalam misi mengunjungi tentara di wilayah timur laut Yilan.
Setelah mendengar kabar kecelakaan helikopter, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membatalkan seluruh kegiatan kampanyenya dan meminta pihak berwenang fokus melakukan upaya penyelamatan.
Amerika Serikat, pemasok utama senjata Taiwan, menjual 60 unit helikopter UH-60 mereka ke Taiwan pada 2010. Namun, belum jelas apakah helikopter yang terlibat dalam kecelakaan pada Kamis adalah salah satu dari yang dibeli saat itu.
Insiden pada Kamis merupakan yang terbaru dari serangkaian kecelakaan penerbangan di Taiwan. Pada 2018, sebuah helikopter Black Hawk jatuh di lepas pantai timur, menewaskan enam orang di dalamnya. Kemudian, pada tahun yang sama, sebuah jet tempur F-16 jatuh dan menewaskan seorang pilot.
Pada 2016, Angkatan Laut Taiwan secara tidak sengaja menembakkan rudal supersonik yang menghantam sebuah kapal nelayan di perairan yang memisahkan Taiwan dan China daratan. (The Guardian)