Jerman menangkap 25 orang yang merencanakan kudeta

Gerakan ini sudah lama dicurigai oleh kepolisian Jerman karena sering melakukan serangan kekerasan, mengedepankan teori konspirasi, rasis.

Kepolisian Jerman menangkap 25 orang yang diduga kuat ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang bertujuan mengganti sistem kenegaraan. Mereka yang ditangkap ini dikatakan sebagai anggota dari gerakan Reichsbürger [Citizens of the Reich].

Gerakan ini sudah lama dicurigai oleh kepolisian Jerman karena sering melakukan serangan kekerasan, mengedepankan teori konspirasi, rasis, dan antisemit. Mereka juga dianggap sebagai golongan yang melakukan penolakan atas pengakuan Jerman sebagai negara modern. Yang mengejutkan, seorang pria yang ditangkap bernama Heinrich XIII. Ia merupakan bagian dari keluarga bangsawan tua dan diduga menjadi salah satu otak dari rencana kelompok itu. Ia sendiri berusia 71 tahun.

Reichsbürger sendiri memang sudah lama di Jerman dan sudah banyak yang mengetahui eksisnya grup ini sebelum terjadi pandemic. Disebutkan, saat awal pandemi grup ini ingin melaukan penculikan terhadap Menteri Kesehatan Jerman. Hal tersebut beralasan dengan adanya konspirasi mengenai virus Covid-19 dan vaksinasi yang merupakan rencana jahat untuk mengendalikan populasi. Kelompok ini juga mendukung gerakan Soverign Citizen yang dimana mereka kebal dari peraturan pemerintah.

Selain 25 orang tersebut, diperkirakan ada 50 perempuan dan laki – laki yang menjadi bagian dari kelompok ini. Tujuan dari penggulingan ini sendiri ialah Jerman akan diganti dengan negara baru yang akan meniru konsep pada tahu 1871. Lebih tepatnya kelompok ini ingin menjadikan negara ini berbentuk kerajaan yang disebut Second Reich.

Setidaknya ada 3.000 petugas ikut serta dalam 150 operasi di 11 dari 16 negara bagian di Jerman. Selain di negara tersebut, terdapat penangkapan di Austria dan Italia. Hampir lebih dari setengah penangkapan ditangkap di wilayah Baden-Württemberg dan Bavaria. Kelompok ini sendiri juga berbasis di negara bagian barat daya Baden-Württemberg.

Menteri Kehakiman Marco Buschmann men-tweet bahwa dugaan "serangan bersenjata terhadap badan-badan konstitusional telah direncanakan".