Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa (30/3) menyatakan, pemerintahnya hanya akan memberikan vaksin Covid-19 milik AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia 60 tahun ke atas. Langkah ini diambil mengikuti saran dari komite vaksin negara tersebut.
Keputusan Jerman menyusul laporan pembekuan darah atau trombosis di otak 31 orang setelah dosis pertama sejak suntikan mulai diberikan di negara tersebut.
Meski begitu, keputusan Jerman ini bertentangan dengan rekomendasi dari European Medicines Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kedua menyimpulkan bahwa tampaknya tidak ada hubungan antara pembekuan darah dan vaksin AstraZeneca.
Komite vaksin Jerman tidak menjelaskan keputusannya dan tidak segera mengatakan apakah jumlah kasus pembekuan darah itu di luar proporsi populasi yang divaksinasi.
Sejauh ini 2,7 juta warga Jerman telah divaksinasi dengan dosis pertama vaksin milik Astrazeneca. Komplikasi telah dilaporkan dalam satu dari 100.000 vaksinasi menggunakan vaksin tersebut.
Kementerian Kesehatan Jerman tidak merinci apa komplikasi itu dan seberapa seriusnya.
Dalam konferensi pers di Berlin, Merkel menyatakan, warga yang berusia di bawah 60 tahun dapat secara sukarela menerima vaksin AstraZeneca setelah klarifikasi menyeluruh dengan dokter untuk mempertimbangkan risiko individu.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengimbau mereka yang berusia 60-69 tahun yang selanjutnya memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin agar terus maju dan menjalankan vaksinasi.
Menjelang pengumuman komite vaksin, Berlin, Munich, serta negara bagian Brandenburg menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca pada orang-orang yang berusia di bawah 60 tahun.
Jerman, Prancis, dan Italia termasuk di antara belasan negara yang sempat menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 milik AstraZeneca saat EMA menyelidiki kekhawatiran atas kemungkinan hubungan antara vaksin dengan kasus trombosis.
Namun bulan ini, Direktur Eksekutif EMA Emer Cooke mengatakan, badan tersebut telah sampai pada kesimpulan ilmiah yang jelas. Dia menambahkan, vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang aman dan efektif.
AstraZeneca mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan oleh badan pengatur Obat & Produk Inggris (MRHA) dan EMA tidak dapat menetapkan hubungan sebab akibat antara vaksin dan kasus pembekuan darah.