close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pesawat J-11 mencegat pesawat pengintai AS. Foto tangkapan layar.
icon caption
Pesawat J-11 mencegat pesawat pengintai AS. Foto tangkapan layar.
Dunia
Jumat, 30 Desember 2022 08:18

Jet tempur China dilaporkan mencegat pesawat pengintai AS

Video kejadian dari INDOPACOM menunjukkan J-11 terbang dari depan RC-135.
swipe

Sebuah jet tempur China mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan minggu lalu dan melakukan “manuver yang tidak aman,” memaksa pesawat AS untuk mengambil tindakan mengelak. Insiden ini diungkap Komando Indo-Pasifik, komando yang bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer AS (INDOPACOM) di wilayah tersebut. 

Pada 21 Desember, jet tempur J-11 Angkatan Laut China terbang dalam jarak 20 kaki dari hidung RC-135 Rivet Joint, pesawat pengintai Angkatan Udara AS dengan sekitar 30 orang di dalamnya. Sebagai tanggapan, RC-135 harus mengambil "manuver mengelak untuk menghindari tabrakan," kata INDOPACOM dalam sebuah pernyataan Kamis.

RC-135 berada di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan dan “secara sah melakukan operasi rutin,” kata INDOPACOM.

Video kejadian dari INDOPACOM menunjukkan J-11 terbang di depan RC-135. Ketika kedua pesawat semakin dekat, seorang pejabat pertahanan mengatakan "tidak mungkin" jet China dapat mempertahankan pemisahan visual yang aman dari pesawat Amerika yang lebih besar dan lebih berat, yang mempertahankan jalur dan kecepatannya. RC-135 kemudian mengambil tindakan mengelak untuk menghindari tabrakan.

Sebagian besar interaksi pesawat, termasuk antara AS dan China, dilakukan dengan cara yang aman dan profesional, kata pejabat itu. Tetapi dalam kasus-kasus seperti insiden ini ketika dianggap tidak aman, AS merespons melalui saluran diplomatik dan militer melalui jalur komunikasi dengan Beijing.

"Kami bermaksud melakukannya dalam kasus ini," kata pejabat itu.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai bagian dari perairan teritorialnya, termasuk banyak pulau di perairan yang disengketakan, beberapa di antaranya telah dimiliterisasi oleh Beijing.

AS tidak mengakui klaim teritorial tersebut dan secara rutin melakukan operasi di sana, termasuk operasi kebebasan navigasi melalui Laut China Selatan.

“Pasukan Gabungan Indo-Pasifik A.S. didedikasikan untuk wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional,” kata pernyataan itu.

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan