China akan melewati "batas" jika memberikan bantuan mematikan ke Rusia dalam perangnya di Ukraina. Hal itu diperingatkan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Minggu (19/2).
“Kami menyambut baik pengumuman China bahwa mereka menginginkan perdamaian, karena itulah yang selalu ingin kami kejar dalam situasi seperti ini. Tetapi kita juga harus jelas bahwa jika ada pemikiran dan upaya oleh China dan lainnya untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam serangan brutal mereka terhadap Ukraina, itu tidak dapat diterima,” kata Dubes Linda Thomas-Greenfield dalam sebuah wawancara di program CNN State of the Union.
"Itu akan kelewat batas," katanya.
Pemerintahan Joe Biden siap untuk bersinggungan dengan China dan, "bila perlu, menghadapi China," kata Thomas-Greenfield, menambahkan: "Dan itulah yang kami lakukan. Dan itulah yang akan terus kami lakukan untuk memastikan bahwa kepentingan nasional kita selalu di depan.”
AS percaya China mungkin memberikan bantuan militer tidak mematikan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, dan pemerintah Paman Sam khawatir Beijing sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan mematikan, kata empat pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut dalam laporan eksklusif pada hari Sabtu.
Sementara China telah memberikan beberapa bantuan kepada Rusia, termasuk mengamplifikasi kampanye disinformasi Rusia dan mempromosikan dalih palsu Rusia untuk perang, ini adalah bantuan yang lebih nyata bagi pasukan Rusia di Ukraina, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Para pejabat menolak untuk memberikan detail secara spesifik tentang bantuan militer tidak mematikan, yang menurut mereka dapat mencakup perlengkapan untuk serangan musim semi, seperti seragam atau bahkan alat pelindung tubuh.
Kedutaan China tidak menanggapi permintaan komentar.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken hari Sabtu bertemu dengan seorang diplomat senior China di Konferensi Keamanan Munich ketika ketegangan antara kedua negara meningkat atas dugaan balon mata-mata China yang ditembak jatuh AS bulan ini.
Sebuah sumber yang mengetahui percakapan tersebut mengatakan kemungkinan China memberikan bantuan militer tidak mematikan atau bantuan mematikan ke Rusia menjadi "topik percakapan penting" pada pertemuan Blinken dengan Wang Yi, direktur Kantor Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis.