Presiden Republik Indonesia (RI) yang juga Ketua Presidensi G20 Joko Widodo, akan bertolak ke Ukraina dan Rusia pada akhir Juni ini untuk membahas dampak ekonomi dan kemanusiaan dari invasi Moskwa. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers yang dipantau online, Rabu (22/6).
Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi akan mengunjungi Kyiv dan Moskwa setelah mewakili Indonesia sebagai negara tamu pada KTT G7 di Jerman pada 26 dan 27 Juni
"Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskwa, presiden akan bertemu dengan Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Presiden (Vladimir) Putin," ujar Retno Marsudi.
Menlu mengatakan, Jokowi akan berusaha untuk mengatasi krisis pangan global yang diperburuk oleh perang di Ukraina, yang mencekik pasar global dan menyebabkan kekurangan minyak goreng di dalam negeri, serta melonjaknya harga untuk penduduk Indonesia.
"Kunjungan presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ungkap retno.
Seperti diketahui, agenda KTT G20 yang akan diadakan di Pulau Bali Indonesia pada November telah diselimuti kontroversi berkat keputusan Indonesia tetap mengundang Rusia, meskipun ada dugaan kejahatan perang di Ukraina.
Indonesia yang memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini, telah mendapat tekanan dari beberapa negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan tersebut.