Pemerintah memastikan takkan melakukan pembatasan bahkan karantina kepada wisatawan mancanegara (wisman), termasuk asal China, ketika datang ke Indonesia. Kasus Covid-19 di China tengah melonjak.
"Enggak ada, sudah enggak ada [isolasi]," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataannya usai meninjau perbaikan home stay di Kawasan Wisata Bunaken, Sulawesi Utara, pada Jumat (20/1).
Jokowi meminta masyarakat tidak khawatir dengan penularan Covid-19. Dalihnya, pemerintah China sudah mengecek terhadap warganya yang akan bepergian ke luar negeri.
"Sekali lagi, kita terbuka untuk turis dari mana pun. Tapi, yang kita lihat, yang akan banyak ini yang dari China, yang dari Tiongkok, dan yang paling penting protokol kesehatan," tuturnya.
"Di Tiongkok sendiri, saya melihat, yang mau ke luar juga sudah dicek semuanya oleh negara mereka. Jadi, kita enggak perlu khawatir," imbuh Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengklaim, tingkat imunitas atau kekebalan warga Indonesia juga cukup tinggi. Oleh karenanya, Indonesia sudah membuka pintu bagi wisman yang akan berkunjung.
"Imunitas kita ini sudah pada posisi kekebalan komunitas sudah baik, di angka 98,5, ya," ucapnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak China terus merilis data Covid-19 menyusul tingginya laju penularan. Bahkan, melaporkan hampir 60.000 kematian pada Sabtu (14/1) lalu.
Tingginya kasus kematian karena Covid-19 di China terjadi seiring langkah pemerintah mencabut kebijakan pembatasan pada Desember 2022. Padahal, rumah sakit tengah kebanjiran pasien.
Sementara itu, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan beberapa negara lain memberlakukan kontrol atas pendatang China guna mengantisipasi transmisi Covid-19.