Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengeluarkan pernyataan bersama mengenai perkembangan konflik di Palestina.
Melalui Twitter pada Minggu (16/5), Jokowi mengatakan bahwa pernyataan tersebut bertajuk "Joint Statement on the Escalation of Violence by Israelis in the Occupied Palestinian Territory".
"Kami secara keras mengecam pelanggaran dan kekerasan yang secara terang-terangan dan berulang dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," jelas pernyataan bersama ketiga kepala negara.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mengatakan bahwa agresi Israel telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Jokowi, Sultan Brunei, dan PM Malaysia menyatakan, mereka juga mengutuk pelanggaran hukum internasional, termasuk pelanggaran HAM, yang telah dilakukan oleh Israel melalui kebijakannya yang tidak manusiawi terhadap Palestina.
"Maka dari itu kami dengan segera meminta adanya kesepakatan secara kolektif untuk memastikan Israel bertanggun jawab atas pelanggarannya," lanjut pernyataan itu.
Pemimpin dari ketiga negara Asia Tenggara itu meminta seluruh pihak terlibat untuk menahan diri, menghentikan serangan terhadap warga sipil, dan mengambil langkah untuk meredakan ketegangan.
Selain itu, Jokowi, Sultan Hassanal, dan PM Muhyiddin mendorong Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk bertindak dan melakukan segala cara demi memastikan keamanan warga Palestina yang berada di daerah yang diduduki oleh Israel.
"Seluruh komunitas internasional termasuk DK PBB memikul tanggung jawab khusus untuk meminta penghentian kekerasan dan menjalankan tugas mereka untuk menjaga perdamaian dunia," sebut pernyataan tersebut.
Ketiga pemimpin juga satu suara meminta PBB menggelar United Nations General Assembly (UNGA) demi membahas perkembangan dari konflik berdarah di wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.
Baik Jokowi, Sultan Hassanal, maupun PM Muhyiddin menekankan komitmen mereka untuk memegang teguh "two-state solution" sebagai satu-satunya cara demi mencapai kemerdekaan bagi Palestina, menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
"Kami kembali menyatakan solidaritas dan komitmen kami bagi warga Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri serta mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," tegas ketiga pemimpin negara dalam pernyataannya.
Sebelumnya pada Sabtu (15/5), Presiden Jokowi telah mengutuk serangan militer Israel ke wilayah Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang telah menelan korban ratusan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," tulis Jokowi dalam bahasa Inggris, via Twitter.
Hal itu disampaikan Jokowi usai membahas perkembangan global dengan sejumlah pemimpin negara lain, termasuk soal tindak lanjut ASEAN Leaders Meeting (ALM), perkembangan di Afghanistan dan situasi terkini Palestina.