close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko / Wikimedia / Public Domain
icon caption
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko / Wikimedia / Public Domain
Dunia
Kamis, 05 Juli 2018 16:47

Pascaalami anemia otak, kaisar Jepang kembali bertugas

Kaisar Akihito membatalkan tugas-tugas resminya pada hari Senin (2/7), setelah menderita pusing dan mual akibat anemia otak.
swipe

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengumumkan, Kaisar Akihito (84), yang dalam beberapa hari terakhir beristirahat setelah menderita mual dan sejumlah gejala lainnya, telah kembali menjalankan tugas-tugas resminya pada hari Kamis (5/7). Ia menghadiri upacara penyambutan duta besar baru.

Kaisar Akihito membatalkan tugas-tugas resminya pada hari Senin (2/7), setelah menderita pusing dan mual akibat anemia otak. Demikian seperti dikutip dari The Japan Times, Kamis (5/7).

Akihito tidak dilarikan ke rumah sakit, melainkan ia beristirahat di Istana Kekaisaran di Tokyo.

Sebelumnya, pada hari Rabu, Akihito telah melanjutkan sejumlah pekerjaan. Menurut seorang juru bicara Badan Rumah Tangga Kekaisaran, kaisar Jepang itu menandatangani dokumen-dokumen pemerintah.

Tidak jelas apakah Kaisar Akihito telah benar-benar pulih. Pengumuman yang disampaikan Badan Rumah Tangga Kekaisaran hanya menyebutkan bahwa sang kaisar tengah dalam proses pemulihan dari pusing dan sakit perut ringan.

"Tidak ada pengumuman seperti 'pemulihan telah tercapai'. Tetapi memang benar bahwa kaisar telah kembali menjalankan tugas-tugas publik," sebut juru bicara itu.

Akihito, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjalani operasi jantung dan perawatan terkait dengan kanker prostat. Pada tahun 2016, ia pernah mengemukakan kekhawatirannya bahwa faktor usia kemungkinan akan membuatnya kesulitan memenuhi tugas-tugasnya. 

Suami Permaisuri Michiko itu pun mengajukan permintaan agar dirinya dapat turun takhta dan menyerahkan tugas kepada putra sulungnya, Pangeran Naruhito.

Keinginan Kaisar Akihito tersebut terwujud seiring dengan disetujuinya RUU yang memungkinkannya turun takhta. Upacara tersebut akan dilaksanakan pada 30 April 2019, menjadikan sosoknya sebagai kaisar Jepang pertama yang meninggalkan singgasana dalam hampir dua abad terakhir.

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan