close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kaisar Jepang Naruhito, tengah, menghadiri konferensi pers di Istana Kekaisaran di Tokyo Kamis, 15 Juni 2023, menjelang rencana kunjungannya ke Indonesia. Yuichi Yamazaki/Pool Photo via AP
icon caption
Kaisar Jepang Naruhito, tengah, menghadiri konferensi pers di Istana Kekaisaran di Tokyo Kamis, 15 Juni 2023, menjelang rencana kunjungannya ke Indonesia. Yuichi Yamazaki/Pool Photo via AP
Dunia
Jumat, 16 Juni 2023 19:22

Kaisar Jepang seminggu di Indonesia, apa agendanya?

Kaisar Naruhito melakukan perjalanan selama seminggu yang dimulai pada Sabtu (17/6) di Indonesia bersama istrinya, Permaisuri Masako
swipe

Kaisar Jepang Naruhito mengatakan, kerja sama dengan negara-negara berkembang adalah kunci untuk menghadapi perubahan iklim dan tantangan global lainnya. Hal itu dikatakannya menjelang kunjungan ke Indonesia, perjalanan persahabatan resmi pertamanya ke luar negeri sejak naik Tahta Krisan, empat tahun lalu.

Naruhito melakukan perjalanan selama seminggu yang dimulai pada Sabtu (17/6) hingga Jumat (23/6), di Indonesia, bersama istrinya, Permaisuri Masako, yang juga seorang mantan diplomat.

“Kerja sama dengan negara-negara berkembang menjadi semakin penting untuk mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, energi, dan pangan,” kata Naruhito dalam konferensi pers di Istana Kekaisaran. “Saya berharap, persahabatan dan saling pengertian kita akan semakin dalam melalui pertukaran dan kerja sama antara rakyat kedua negara,” kata dia lagi.

Perjalanan itu dilakukan saat Jepang dan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN), menandai 50 tahun persahabatan tahun ini. Saat ini. Indonesia menjabat sebagai ketua ASEAN. Jepang semakin berusaha untuk memperdalam hubungannya dengan negara-negara berkembang dalam mengatasi tantangan regional dan global. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Jepang adalah penyedia bantuan pembangunan resmi terbesar di Indonesia.

Naruhito, 63, adalah kaisar pertama Jepang yang lahir setelah Perang Dunia II, yang diperjuangkan atas nama kakeknya, Kaisar Hirohito.

Jepang menduduki Indonesia, bekas jajahan Belanda yang disebut Hindia Belanda, dari 1942 hingga Tokyo menyerah pada Agustus 1945.

“Ada masa sulit dalam hubungan kami dengan Indonesia,” kata Naruhito. “Saya percaya, penting untuk tidak melupakan mereka yang kehilangan nyawanya, untuk memperdalam pemahaman kita tentang sejarah dan memelihara cinta damai.”

Naruhito telah mendengar cerita dari orang tuanya, Kaisar Emeritus Akihito dan istrinya Michiko, tentang pengalaman mereka selama perang dan menyatakan tekadnya untuk melanjutkan dedikasi mereka pada perdamaian dan upaya menebus rasa sakit mereka yang menderita selama perang.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan