Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengumumkan fase pertama sanksi ekonomi terhadap Rusia pada Selasa (22/2) atau sehari setelah Moskow mengakui wilayah separatis Rusia di Donetsk dan Luhansk sebagai kawasan independen.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (23/2), Amerika Serikat, Uni Eropa, Jerman dan Inggris juga mengumumkan bahwa mereka akan menghukum Rusia secara finansial sebagai langkah antisipasi serangan lebih lanjut yang bisa saja dilakukan. Padahal sebelumnya secara konsisten Rusia menentang langkah ini selama berbulan-bulan.
Separatis yang didukung Rusia di Donetsk dan Luhansk memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina pada tahun 2014 dan memproklamirkan diri mereka sebagai "republik rakyat" yang independen setelah seorang presiden Ukraina yang pro-Moskow, Viktor Yanukovych, digulingkan di Kiev.
Perdana Menteri Trudeau mengatakan pemerintahnya akan melarang warga Kanada dari semua urusan keuangan yang berhubungan dengan Luhansk dan Donetsk. Kanada juga akan melarang warganya terlibat dalam pembelian utang negara Rusia, tambahnya. Trudeau menambahkan pemerintahnya akan memberi sanksi kepada anggota parlemen Rusia yang memilih keputusan untuk mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai kawasan independen. Kanada akan menerapkan sanksi tambahan pada dua bank Rusia dengan mencegah terjadinya transaksi keuangan di sana.
Trudeau juga mengatakan dia mengizinkan dikirimnya pasukan tambahan ke wilayah separatis tersebut. "Jadi hari ini, saya juga mengizinkan pengerahan hingga 460 anggota Angkatan Bersenjata Kanada untuk patroli yang melibatkan lebih banyak pasukan ke Latvia, serta penyebaran pesawat patroli," katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukan Rusia menduduki wilayah Ukraina bagian timur. Dia mengatakan mereka ada di sana untuk menjaga perdamaian. Namun, Kanada mengecamnya sebagai serangan terhadap kedaulatan Ukraina. "Jangan salah, ini adalah invasi lebih lanjut ke negara berdaulat dan itu benar-benar tidak dapat diterima," katanya, seraya menambahkan bahwa belum terlambat bagi Rusia untuk mencari resolusi diplomatik.
Berminggu-minggu diplomasi intens sejauh ini gagal karena Moskow menyerukan jaminan keamanan, termasuk janji bahwa tetangganya Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.