close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih menyusul laporan penyerbuan terhadap pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah, Minggu (27/10). REUTERS / Joshua Roberts
icon caption
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih menyusul laporan penyerbuan terhadap pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah, Minggu (27/10). REUTERS / Joshua Roberts
Dunia
Selasa, 29 Oktober 2019 19:39

Kancut, petunjuk untuk mengidentifikasi Baghdadi

Seorang penyamar menyusup dan mencuri celana dalam Baghdadi untuk kemudian diuji DNA demi memastikan identitasnya.
swipe

Seorang penasihat untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menguak detail baru tentang penyerbuan pasukan khusus Amerika Serikat yang berujung pada tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Polat Can menjelaskan, seorang penyamar menyusup dan mencuri celana dalam Baghdadi untuk kemudian diuji DNA demi memastikan identitasnya sebelum operasi dilancarkan pada Sabtu (26/10).

"Salah satu sumber kami mampu mencapai rumah di mana Baghdadi bersembunyi. Baghdadi sangat sering berpindah-pindah. Kira-kira saat itu dia hendak pindah ke tempat baru di Jarablus," twit Can.

Dalam twit berikutnya dia menulis, "Sumber kami sendiri, yang mampu mencapai Baghdadi, membawa celana dalam untuk kemudian diuji DNA dan memastikan bahwa sosok yang dimaksud adalah benar Baghdadi."

Menurut Can, SDF telah bekerja dengan CIA sejak 15 Mei untuk melacak keberadaan Baghdadi dan berhasil mengonfirmasi bahwa dia pindah dari Deir Az Zor di timur Suriah ke Provinsi Idlib, di mana hidupnya berakhir.

"Seluruh informasi intelijen dan akses ke Baghdadi serta identifikasi lokasinya adalah hasil kerja kami sendiri. Sumber-sumber intelijen kami terlibat dalam mengirimkan koordinat, mengarahkan airdrop, berpartisipasi dan membuat operasi sukses hingga menit terakhir," kata Can.

Presiden Donald Trump telah mengakui bahwa pasukan Kurdi memberikan sejumlah informasi yang membantu operasi khusus penangkapan Baghdadi.

Dimakamkan di laut

AS telah memakamkan Baghdadi di laut dan prosesnya dilakukan sesuai dengan adab Islam. Demikian disampaikan tiga pejabat AS kepada Reuters.

Menurut pemerintah AS, Baghdadi tewas karena meledakkan rompi bunuh diri setelah dia terdesak di terowongan buntu ketika pasukan khusus AS menyerbunya.

Para pejabat AS, yang tidak ingin disebutkan identitasnya, tidak merinci di mana pemakamannya atau berapa lama proses itu berlangsung. Dua pejabat lain meyakini bahwa jasad Baghdadi dibuang ke laut dari pesawat terbang.

Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley menjelaskan bahwa militer AS "memakamkan" Baghdadi dengan tepat, sesuai dengan prosedur operasi standar AS dan hukum konflik bersenjata.

"Jasad Baghdadi diangkut ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya dengan tes DNA forensik," kata Milley.

Mengingat sifat kematian Baghdadi yang mengerikan, dinilai kecil kemungkinan militer AS mengikuti proses yang utuh seperti yang mereka lakukan setelah Angkatan Laut AS membunuh pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden pada 2011 di Pakistan.

Dalam kasus bin Laden, jasadnya dikabarkan diangkut dengan menggunakan kapal induk USS Carl Vinson. Sebelum dibalut kain kafan, jasad bin Laden lebih dulu dimandikan dan setelahnya dibacakan doa dalam bahasa Arab.

Pemakaman bin Laden di laut memicu beragam reaksi. Seorang imam terkemuka mengatakan bahwa AS melanggar adab Islam dengan tidak menguburkan bin Laden di darat, sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya AS untuk mencegah kuburannya dijadikan tempat suci bagi para pengikutnya.

Di AS, sejumlah orang mempertanyakan mengapa bin Laden yang diyakini bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 yang menewaskan nyaris 3.000 orang, dikuburkan dengan hormat.

Tangan kanan Baghdadi dikonfirmasi tewas

Washington mengonfirmasi tewasnya juru bicara ISIS Abu al-Hassan al-Muhajir dalam operasi terpisah.

Pasukan Kurdi YPG menuturkan Muhajir tewas dalam serangan bersama mereka dengan pasukan AS di utara Suriah.

Komandan SDF Mazloum Abdi menuturkan operasi yang menewaskan Muhajir adalah kelanjutan dari operasi yang menewaskan Baghdadi. Muhajir, disebutnya sebagai tangan kanan Baghdadi.

Pejabat AS yang menolak mengungkap identitasnya  menyatakan bahwa Muhajir tewas di Kota Jarablus di Provinsi Aleppo, Suriah

"Operasi yang menyebabkan matinya orang nomor dua atau salah satu dari orang nomor duanya juga dilakukan oleh pasukan AS," kata pejabat tersebut seraya menambahkan SDF memiliki peran besar di dalamnya. (Al Jazeera dan Reuters)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan