Kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel bertajuk VLCC Pertamina Prime, milik Pertamina, dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark.
Seperti dilansir dari media lokal di Denmark, thelocal.dk, Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul invasi ke Ukraina.
“Pada pukul 11 pagi (31/3), para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak,” kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager kepada AFP.
Sebelas aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan sedingin es di Frederikshavn, beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk “berhenti mengobarkan perang”.
Para aktivis melukis “Perang Bahan Bakar Minyak” di lambung Pertamina Prime.
Untuk diketahui, Pertamina Prime merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter. Berbagai keunggulan juga dimilikinya, di antaranya adalah menggunakan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal sehingga membuat performa VLCC Pertamina Prime memiliki kecepatan trial sebesar 16.9 knot, serta efisiensi fuel oil consumption (metric Ton/day) mencapai 20-25% dibanding kapal sejenis dengan design lama.
Selain itu, kapal VLCC mutakhir ini juga telah memenuhi requirement terminal modern di dunia dan regulasi internasional yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulphur Oxide (SOx) dan Nitrogen Oxide (NOx).