Carles Puigdemont, mantan pemimpin Katalonia yang buron, ditangkap oleh polisi Italia Kamis di sebuah bandara di Sardinia, menandai babak terakhir dalam upaya Spanyol selama hampir empat tahun untuk mengekstradisi salah satu separatis paling terkemuka di dunia.
Mantan presiden regional Katalan ini tinggal di Belgia sejak ia meninggalkan tanah airnya pada tahun 2017, setelah mengatur referendum yang meminta Katalan untuk memutuskan apakah harus memisahkan diri dari Spanyol atau tetap bergabung. Madrid menyatakan pemungutan suara itu ilegal dan menangkap sembilan rekannya. Sementara Puigdemont, yang dicari atas tuduhan pemberontakan dan penghasutan yang membawa hukuman penjara hingga 30 tahun, melarikan diri.
Puigdemont, yang merupakan anggota Parlemen Eropa, pergi ke Sardinia untuk bertemu dengan para pemimpin lokal dan menghadiri festival tahunan yang merayakan budaya Katalan, kata perwakilannya. Associated Press telah melaporkan bahwa dia mengunjungi pulau Mediterania atas undangan kelompok kemerdekaan Sardinia, mengutip media lokal.
Pada hari Kamis, ia memposting pernyataan singkat di Twitter yang mengundang penduduk pulau itu untuk membaca versi bahasa Sardinia dari deklarasi kemerdekaan sepihak yang disahkan oleh legislatif Catalan.
Puigdemont, yang akan menghadapi hakim Italia pada hari Jumat, telah berhasil menolak upaya penegak hukum Eropa untuk mengekstradisi dia ke Spanyol. Pada tahun 2018, ia ditangkap oleh otoritas Jerman saat melintasi perbatasan Denmark-Jerman dalam perjalanannya ke Belgia. Pihak berwenang Jerman membebaskannya setelah pengadilan setempat memutuskan bahwa dia tidak dapat diekstradisi ke Spanyol atas tuduhan pemberontakan.
Ketika Puigdemont ditahan oleh Jerman pada tahun 2018, puluhan ribu orang Katalan yang pro-kemerdekaan berkumpul di jalan-jalan untuk memprotes, menurut Associated Press. Sebuah demonstrasi di luar konsulat Italia di Barcelona telah diadakan pada Jumat pagi, lapor El País, surat kabar Spanyol.
Puigdemont bepergian ke Sardinia dalam kapasitasnya sebagai anggota parlemen, kata pengacaranya, Gonzalo Boye, di Twitter. Ia menambahkan bahwa surat perintah penangkapan terhadap kliennya telah ditangguhkan. Sementara anggota parlemen Parlemen Eropa menikmati kekebalan terbatas dari penahanan. Majelis Uni Eropa telah melucuti Puigdemont dari hak istimewa itu pada bulan Maret.
Pemerintah Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Puigdemont harus "tunduk pada tindakan keadilan seperti warga negara lainnya." Kementerian Kehakiman di Madrid tidak segera membalas permintaan komentar lebih lanjut.(washingtonpost)