close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi federal Ethiopia berada di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines penerbangan ET302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Senin (11/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Tiksa Negeri
icon caption
Polisi federal Ethiopia berada di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines penerbangan ET302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Senin (11/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Tiksa Negeri
Dunia
Senin, 18 Maret 2019 11:39

KBRI Addis Ababa terima sampel DNA WNI korban Ethiopian Airlines

WNI yang menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat 737 MAX 8 Ethiopian Airlines bernama Harina Hafitz.
swipe

KBRI Addis Ababa telah menerima sampel DNA Harina Hafitz dari pihak keluarga. Harina merupakan satu dari 157 korban kecelakaan pesawat 737 MAX 8 Ethiopian Airlines yang terjadi pada Minggu (10/3).

Pengumuman tersebut disampaikan lewat keterangan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima oleh Alinea.id.

"Sampel DNA tersebut akan segera diberikan KBRI Addis Ababa kepada pihak berwenang setempat," tutur Duta Besar RI untuk Ethiopia Al Busyra Basnur.

Harina bertempat tinggal di Roma, Italia, dan bekerja untuk Program Pangan Dunia (WFP) PBB.

Penumpang tewas berasal dari puluhan negara, termasuk Kenya, Kanada, dan Inggris. Setidaknya 19 korban, termasuk Harina, berafiliasi dengan PBB.

Dubes Al Busyra mengatakan, pada Sabtu (16/3) di Kementerian Luar Negeri Ethiopia, Menteri Transportasi Dagmawit Mogess dan Menteri Luar Negeri Markos Tekle menyampaikan pengarahan kepadanya terkait perkembangan dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Ethiopia sehubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut.

Saat ini, pemerintah Ethiopia membentuk High Steering Committee untuk menangani kecelakaan pesawat pabrikan Boeing tersebut.

Komite itu dipimpin oleh Menteri Mogess dan beranggotakan Menlu Tekle, menteri keuangan, menteri kesehatan, jaksa agung, komisaris polisi federal, Ethiopian Civil Aviation Authority, dan Ethiopian Airlines. 

Selain itu, High Steering Committee memiliki enam sub komite yakni Accident Investigation, Victim Identification and Family Support, Legal Issues, Accident Site, Communication and PR, serta Finance and Logistic.

Dubes Al Busyra, yang menghadiri pengarahan tersebut, mengatakan bahwa proses identifikasi korban kecelakaan diperkirakan akan selesai dalam waktu lima hingga enam bulan mendatang. 

Pada Rabu (13/3), Dubes RI dan staf KBRI Addis Ababa berkunjung ke lokasi jatuhnya pesawat dan memimpin doa bersama untuk menghormati para korban.

Di lain waktu pada Jumat (15/3) malam waktu setempat, di Wisma Indonesia Addis Ababa, Dubes Al Busyra kembali memimpin doa bersama warga Indonesia.

Acara itu sekaligus menjadi perkenalan warga Indonesia di Addis Ababa dengan Dubes Al Busyra yang baru memulai tugasnya di sana pada Selasa (12/3).  

KBRI Addis Ababa terus melakukan koordinasi erat dengan Kemlu Ethiopia dan pihak-pihak terkait lainnya di negara itu, Kemlu RI, dan keluarga Harina. 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan