close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas kebersihan membersihkan tempat air zamzam di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, menyusul penularan wabah coronavirus jenis baru, Selasa (3/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa
icon caption
Petugas kebersihan membersihkan tempat air zamzam di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, menyusul penularan wabah coronavirus jenis baru, Selasa (3/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa
Dunia
Rabu, 04 Maret 2020 16:09

KBRI Amman pastikan kepulangan 285 jemaah umrah

KBRI Amman memastikan bahwa seluruh jemaah mendapat hak-haknya sesuai Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2018.
swipe

KBRI Amman melepas keberangkatan kelompok terakhir jemaah umrah Indonesia berjumlah 112 dari total 285 orang untuk kembali ke Tanah Air pada Rabu (4/3) dini hari waktu setempat.

Menyusul kebijakan Arab Saudi yang menutup sementara perbatasannya akibat penyebaran coronavirus jenis baru, sejak 27 Februari 2020 sebanyak 285 jemaah umrah asal Indonesia tertahan di Yordania dan tidak dapat melanjutkan perjalanan ibadahnya ke Tanah Suci.

Para jemaah tersebut terbagi ke dalam enam kelompok yang dikoordinasikan oleh sejumlah operator perjalanan seperti Royan Al Manara, Al Falah, Kindai Tour, Lintas Baitullah, dan Ashifa Primanjana.

Keputusan Arab Saudi menutup sementara wilayahnya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para jemaah, khususnya terkait kepastian memperoleh pengganti tiket kepulangan dari Yordania tanpa dikenakan biaya tambahan.

KBRI Amman pun segera mengambil sejumlah langkah untuk memastikan para jemaah umrah tidak telantar selama berada di Jordania.

Tim Satgas Perlindungan KBRI Amman telah disiagakan sejak 27 Februari 2020 di Bandara Internasional Queen Alia (QAIA) guna memberikan pendampingan dan memastikan kelancaran proses kepulangan seluruh jemaah asal Indonesia.

Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto juga turut hadir di QAIA untuk memberi dukungan dan memastikan penanganan para jamaah umrah untuk segera memperoleh perubahan tiket kepulangan secepatnya.

"Sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri, KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan perwakilan agen perjalanan, jemaah, dan maskapai penerbangan untuk memastikan kepulangan para jemaah kembali ke Indonesia secepatnya," kata Dubes Andy dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Pada Senin (2/3), setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, KBRI Amman berhasil meyakinkan pimpinan perwakilan maskapai penerbangan Emirates di Yordania untuk memberikan prioritas pemberangkatan 112 sisa jemaah Ashifa Primanjana tanpa dikenakan biaya tambahan apa pun.

Dubes Andy menegaskan bahwa KBRI Amman selaku perwakilan pemerintah RI telah melakukan upaya semaksimal mungkin sesuai dengan wewenang dan kapasitasnya untuk memberikan pelayanan dan perlindungan WNI, dalam hal ini jemaah umrah, sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

"KBRI Amman memastikan bahwa seluruh jemaah mendapatkan hak-haknya yang harus dipenuhi oleh penyelenggara perjalanan umrah sesuai Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah khususnya Pasal 25," kata Dubes Andy.

Yordania merupakan salah satu destinasi ziarah bagi jamaah umrah asal Indonesia yang umumnya dirangkaikan dengan ziarah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Sejumlah situs sejarah Islam di Yordania yang sering dikunjungi jemaah umrah Indonesia antara lain Gua Kahfi (Ashabul Kahfi), situs perang Mu’tah dan perang Yarmouk, makam para sahabat Nabi, dan Laut Mati.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan Indonesia ke Yordania meningkat 30% hingga mencapai lebih dari 45.000 orang setiap tahunnya. (Ant)

img
Khairisa Ferida
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan