KBRI Singapura pada Senin (9/3) mengumumkan bahwa Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) telah mengonfirmasi 12 kasus baru coronavirus jenis baru di negara itu sehingga total kasus infeksi menjadi 150.
Dari 60 pasien yang masih dirawat, MOH menyebut bahwa mayoritas dalam kondisi stabil dan membaik, sementara terdapat sembilan pasien yang berada dalam kondisi kritis dan dirawat di unit perawatan darurat.
Lebih lanjut, dari 12 kasus baru, sembilan merupakan warga Singapura yang rata-rata berusia di atas 60 tahun, dua merupakan permanent resident berusia masing-masing 53 tahun dan 42 tahun, serta seorang pria WNI berusia 64 tahun yang menetap di negara itu.
Seorang warga Singapura, diidentifikasi sebagai kasus 148, dilaporkan memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia pada 11-14 Februari. Pasien yang merupakan perempuan berusia 67 tahun tersebut kini dirawat di National Centre for Infectious Diseases (NCID).
Berdasarkan penelusuran kontak yang dilakukan MOH terharap kasus transmisi lokal coronavirus di Singapura, terdapat sejumlah klaster atau tempat penularan di dalam negeri. Tujuh kasus bersumber dari The Life Church and Missions Singapore, 23 kasus terkait dengan Grace Assembly of God, serta sembilan kasus dikelompokkan dalam klaster Yong Thai Hang medical shop.
Tiga kasus terkait dengan Grand Hyatt Singapore, lima kasus terkait tempat konstruksi Seletar Aerospace Heights, 14 kasus berhubungan dengan perusahaan Wizlearn Technologies, dan 30 kasus terdeteksi di restoran Safra Jurong.
KBRI Singapura menjelaskan, dari penelusuran kontak tersebut, hingga Minggu (8/3), MOH telah mengidentifikasi 3.649 orang yang pernah menjalin kontak dengan pasien yang terjangkit coronavirus. Sebanyak 615 orang saat ini menjalani karantina dan 3.034 lainnya sudah menyelesaikan periode karantina mereka.
"Apabila terdapat WNI yang kebetulan berada di sekitar klaster yang tercatat, khususnya klaster Safra Jurong, kami mohon untuk bertindak proaktif dan bertanggung jawab dengan segera menghubungi dokter atau otoritas terkait jika mengalami gejala," jelas KBRI Singapura dalam pernyataannya.
KBRI kembali mengingkatkan seluruh WNI yang berada di Singapura atau WNI yang hendak bepergian ke negara itu bahwa status siaga pemerintah setempat dalam merespons coronavirus jenis baru masih oranye, menandakan penyebaran virus sangat serius. Oleh karena itu, KBRI meminta WNI untuk tetap waspada.
"Diharapkan seluruh WNI dapat mengikuti aturan dan imbauan dari pemerintah Singapura dalam menyikapi penyebaran coronavirus dengan menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi, mencuci tangan setelah beraktivitas di ruang publik, menghindari tempat-tempat yang melibatkan keramaian, dan segera ke dokter jika mengalami gejala," ungkap pernyataan tersebut.