close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Korea Utara (Korut) melunak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Kim Jong-un / Reuters
icon caption
Korea Utara (Korut) melunak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Kim Jong-un / Reuters
Dunia
Jumat, 25 Mei 2018 15:31

Kecewa, Korut tetap ingin berunding dengan Trump

Bukan hanya Korut saja yang kecewa dengan sikap Presiden AS Donald Trump, tetapi juga Korea Selatan dan Singapura.
swipe

Korea Utara (Korut) melunak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Kim Jong-un.

“Keputusan Trump sangat mengecewakan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Kim Kye-gwan dilansir BBC.  Dia mengatakan Pyongyang siap berunding dengan AS kapan pun dan di mana pun.

Bukan hanya Korut saja yang kecewa dengan sikap Trump. Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in juga mengucapkan kekecewaan atas pembatalan keputusan Presiden Trump membatalkan KTT pada 12 Juni di Singapura.

Moon mengatakan kepada para pejabat tinggi keamanan kalau dirinya sangat sedih. “Sungguh kecewa kalau KTT Korut-AS tidak bisa digelar pada 12 Juni,” katanya.

Moon menyarankan dilakukan dialog langsung dan dekat antara Trump dan Kim. Dia menambahkan denuklirsasi seharusnya tidak ditunda.

Singapura yang sedianya sebagai pihak dan lokasi KTT bersejarah itu juga menyatakan kekecewaan atas pembatalan tersebut. “Kita berupaya untuk mencari perdamaian yang abadi dan stabilitas di Semenanjung Korea akan dilanjutkan,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku khawatir dengan kebijakan Trump. “Saya memberikan perhatian penuh atas pembatalan pertemuan di Singapura,” kata Guterres. Dia menyarakan semua pihak untuk mencapai tujuan utama yakni denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Hal senada diungkapkan Inggris dan Prancis. Juru bicara PM Inggris Theresa May menyerukan kesepakatan harus dilaksanakan untuk mewujudkan denuklirisasi yang yang bisa diverifikasi di Semenanjung Korea. “Inggris siap bekerja sama untuk mengakhiri hal itu,” katanya.

Kemudian Presiden Prancis Emmanuel Macron berharap langkah Trump itu hanya sebagai kesalahan dalam proses yang seharusnya dilanjutkan. Dia berbicara di Rusia bersama Presiden Vladimir Putin yang juga berharap dialog antara AS dan Korut harus dilanjutkan. “Kami berharap dialog dilaksanakan, dilanjutkan,” kata Putin, dilansir Al Jazeera.

Pengumuman pembatalan KTT Trump-Kim itu dilaksanakan setelah Korut menghancurkan fasilitas uji coba nuklir. Pembatalan itu disampaikan melalui surat pribadi kepada Kim Jong-un. Menurut pejabat AS, pembatalan itu dilakukan karena Korut tidak menunjukkan niat baiknya dalam denuklirisasi.

img
Dika Hendra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan