close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Muhyiddin Yassin, menyapa wartawan sebelum dilantik sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Foto Antara/REUTERS/Lim Huey Teng
icon caption
Muhyiddin Yassin, menyapa wartawan sebelum dilantik sebagai Perdana Menteri ke-8 Malaysia di depan kediamannya di Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Foto Antara/REUTERS/Lim Huey Teng
Dunia
Senin, 16 Agustus 2021 14:58

Kehilangan mayoritas di parlemen, PM Malaysia mundur

Peristiwa ini terjadi setelah berbulan-bulan kekacauan politik yang mengakibatkan PM Muhyiddin kehilangan mayoritas di parlemen.
swipe

Kabinet Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Yang di-Pertuan Agong ke-16 Malaysia Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada Senin (16/8).

Peristiwa ini terjadi setelah berbulan-bulan kekacauan politik yang mengakibatkan PM Muhyiddin kehilangan mayoritas di parlemen.

Menteri Ilmu Pengetahuan Khairy Jamaluddin mengumumkan berita itu dalam sebuah unggahan di Instagram. PM Muhyiddin sebelumnya terlihat memasuki istana nasional pada Senin, setelah munculnya laporan yang menyatakan dirinya berencana mengajukan pengunduran diri kepada raja.

Kantor PM Muhyiddin sendiri belum menanggapi permintaan konfirmasi pada Senin.

Cengkraman Muhyiddin dalam pemerintahannya sendiri telah melemah setelah berbulan-bulan pertikaian internal di dalam koalisinya. Jika disetujui raja, pengunduran dirinya akan mengakhiri 17 bulan masa jabatannya yang penuh gejolak.

Banyak yang menilai pengunduran diri Muhyiddin juga dapat menghambat upaya Malaysia untuk memulai kembali ekonomi yang dilanda pandemik dan mengekang kebangkitan kasus Covid-19. Pasalnya, sejauh ini belum ada penerus yang jelas.

Masih belum jelas siapa yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya, mengingat tidak ada yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen, atau apakah pemilu baru dapat diadakan di tengah pandemik.

Tingkat infeksi dan fatalitas akibat Covid-19 di Malaysia adalah salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Keputusan pengunduran diri PM Muhyiddin kemungkinan akan diserahkan ke tangan raja yang dapat menunjuk seorang perdana menteri dari antara anggota parlemen terpilih berdasarkan siapa yang menurutnya paling mungkin untuk memimpin mayoritas.

Muhyiddin, yang selama berminggu-minggu menentang seruan untuk mundur, telah memberi tahu anggota partai bahwa dia akan mengajukan pengunduran dirinya kepada raja pada Senin. Hal tersebut disampaikan pada Minggu (15/8) oleh Mohd Redzuan Md Yusof, seorang pejabat di departemen perdana menteri.

Kantor berita Bernama melaporkan, PM Muhyiddin mengadakan rapat kabinet khusus pada Senin pagi.

Pengunduran dirinya dapat mengembalikan jabatan perdana menteri ke salah satu anggota parlemen asal Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dikeluarkan dalam pemilu pada 2018 akibat tuduhan korupsi.

Dua pesaing teratas untuk jabatan perdana menteri atau perdana menteri sementara termasuk Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan anggota parlemen senior, Tengku Razaleigh Hamzah, keduanya dari UMNO.

Cengkeraman Muhyiddin pada kekuasaan telah perlahan melemah sejak dia menjabat pada Maret 2020 dengan mayoritas tipis. Tekanan kemudian meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen UMNO, blok terbesar dalam koalisi yang berkuasa, menarik dukungan terhadapnya. 

img
Valerie Dante
Reporter
img
Valerie Dante
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan